

Apakah tanaman bisa berkomunikasi dengan lebah?

Planet kita bergantung pada penyerbuk. Tanpa lebah, ngengat, kumbang, dan sebagainya yang menyebarkan sel reproduksi, tanaman tidak akan tumbuh. Tanpa tanaman, manusia tidak bisa bernapas atau makan.
Penyerbukan merupakan proses transfer serbuk sari dari kepala sari ke kepala putik pada bunga, yang penting untuk proses reproduksi tumbuhan berbunga. Saat spesies penyerbuk mendekat ke bunga atau tanaman lain, mereka menghasilkan suara khas, seperti kepakan sayap ketika melayang, mendarat, atau terbang. Bergantung pada ukuran penyerbuk, suara-suara ini sangat kecil.
Namun, apakah tanaman bisa mendengar “komunikasi” penyerbuknya?
Selama bertahun-tahun, para peneliti mengabaikan kemungkinan kalau bunga dapat merespons suara dari serangga penyerbuk, terutama lebah. Sinyal akustik dengan volume rendah yang dihasilkan oleh serangga selama terbang dan mencari makan dianggap terlalu halus untuk dideteksi.
Akan tetapi semakin banyak bukti yang menunjukkan penyerbuk bunga ini menghasilkan lebih dari sekadar kontak fisik. Mereka membawa tanda suara unik. Seorang profesor zoologi di Universitas Turin Francesca Barbero berkolaborasi dengan ahli entomologi, teknisi suara, dan ahli fisiologi tanaman dari Spanyol dan Australia menemukan jawabannya.
Penelitian berjudul “Good vibes: How do plants recognise and respond to pollinator vibroacoustic signals?” akan dipresentasikan di pertemuan gabungan Masyarakat Akustik Amerika ke-188 dan Kongres Akustik Internasional ke-25 di New Orleans pada 18-23 Mei.
“Koevolusi tanaman-penyerbuk telah dipelajari terutama dengan menilai produksi dan persepsi isyarat visual dan penciuman, meski ada bukti yang berkembang bahwa serangga dan tanaman dapat merasakan dan menghasilkan, atau mengirimkan sinyal vibroakustik,” kata Barbero dalam situs Acoustical Society of America (ASA).
Untuk eksperimen ini, Barbero dan rekan-rekannya memutar rekaman suara dengungan yang dihasilkan lebah Rhodanthidium sticticum atau disebut lebah cangkang siput, di dekat bunga snapdragon atau bunga mulut naga yang sedang tumbuh. Tujuannya, memantau respons bunga.
Hasilnya, para peneliti menemukan, suara lebah menyebabkan bunga snapdragon meningkatkan volume gula dan nektarnya. Bahkan mengubah ekspresi gen yang mengatur pengangkutan gula dan produksi nektar. Hal ini menjadi bukti kalau bunga bisa mendengar suara dari penyerbuknya.
Nektar adalah cairan manis yang diproduksi oleh bunga. Cairan ini kaya gula dan menarik serangga untuk membantu penyerbukan tanaman. Nektar juga merupakan sumber makanan utama bagi banyak lebah dan berperan dalam proses pembuatan madu.
“Kemampuan untuk membedakan penyerbuk yang mendekat berdasarkan sinyal vibroakustik khas mereka dapat menjadi strategi adaptif bagi tanaman,” ujar Barbero.
“Dengan menanggapi sinyal vibroakustik yang tepat, misalnya penyerbuk yang efisien, tanaman dapat meningkatkan keberhasilan reproduksinya bila respons mereka mendorong modifikasi dalam perilaku penyerbuk.”
Menurut The Guardian, penelitian ini menunjukkan, tanaman merupakan mitra yang lebih aktif daripada yang diperkirakan sebelumnya dalam hubungan simbiosisnya dengan penyerbuk. Perilaku tersebut bisa menjadi strategi bertahan hidup yang lebih mengutamakan pemberian nektar dan gula kepada lebah daripada apa yang disebut “perampok” nektar yang tidak memberikan manfaat reproduksi apa pun bagi tanaman.
“Temuan ini menambah banyaknya cara tanaman untuk merasakan lingkungan sekitar yang menakjubkan, termasuk keberadaan serangga yang bermanfaat dan berbahaya, suhu, kekeringan, dan angin,” kata Barbero, dikutip dari The Guardian.
Meski sudah terbukti suara dengungan bisa memicu produksi nektar, para ilmuwan sedang menyelidiki apakah suara dari tanaman digunakan secara aktif untuk menarik penyerbuk yang cocok. Mereka juga menguji apakah respons tanaman meningkatkan daya tarik semua “pengunjung” bunga, termasuk perampok nektar, atau hanya penyerbuk terbaik.
“Hipotesis kami adalah perubahan nektar yang kami amati setelah memperlakukan tanaman dengan suara penyerbut terbaik secara khusus meningkatkan daya tarik spesies tertentu ini (Rhodanthidium sticticum)," kata Barbero.
“Jika respons dari serangga ini terkonfirmasi, suara dapat digunakan untuk merawat tanaman dan hasil panen yang relevan secara ekonomi, dan meningkatkan daya tarik penyerbuknya.”
Pada penelitian sebelumnya yang diterbitkan di jurnal Cell (2023), para peneliti dari Israel dan Amerika Serikat menemukan, tanaman mengeluarkan bunyi letupan atau klik dalam frekuensi ultrasonik di luar jangkauan pendengaran manusia yang meningkat saat tengah stres.
Ahli biologi evolusi dari Universitas Tel Aviv sekaligus penulis studi itu, Lilach Hadany dan rekan-rekannya, beberapa tahun sebelumnya, menemukan tanaman dapat mendeteksi suara. Mereka, dikutip dari Science Alert, merekam tanaman tomat dan tembakau dalam sejumlah kondisi.
Pertama, mereka merekam tanaman yang tidak stres. Lalu, merekam tanaman yang mengalami dehidrasi dan yang batangnya dipotong. Rekaman itu dilakukan di ruang akustik kedap suara, kemudian di rumah kaca biasa.
Mereka juga melatih algoritma pembelajaran mesin untuk membedakan antara suara yang dihasilkan tanaman yang tidak diberi tekanan, tanaman yang dipotong, dan tanaman yang mengalami dehidrasi. Hasilnya, suara yang dikeluarkan tanaman, seperti bunyi letupan atau klik dalam frekuensi yang terlalu tinggi untuk didengar manusia dan dapat dideteksi dalam radius lebih dari satu meter.
Tanaman yang tidak stres tak mengeluarkan banyak suara sama sekali. Lalu, tanaman yang stres jauh lebih berisik, mengeluarkan rata-rata hingga sekitar 40 klik per jam. Dan tanaman yang kekurangan air memiliki profil suara yang jelas. Tanaman mulai berbunyi lebih banyak sebelum menunjukkan tanda-tanda dehidrasi yang terlihat, meningkat saat tanaman semakin kering.
“Tumbuhan berinteraksi dengan serangga dan hewan lain sepanjang waktu, dan banyak dari organisme ini menggunakan suara untuk berkomunikasi, jadi akan sangat tidak optimal jika tumbuhan tidak menggunakan suara sama sekali,” tutur Hadany dalam Science Alert.


Tag Terkait
Berita Terkait
Teka-teki sensasi rasa geli saat digelitik
Kenapa pria lebih tinggi dari perempuan?
Kidal dikaitkan dengan gangguan disleksia, autisme, dan skizofrenia
Berbagai tantangan remaja di seluruh dunia

