sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Beberapa alasan penting kenapa perlu menangani diabetes dengan serius

Prevalensi diabetes di Indonesia mengalami peningkatan dari 5,7% pada 2007 menjadi 6,9% atau sekitar 9,1 juta jiwa pada 2013.

Nadia Lutfiana Mawarni
Nadia Lutfiana Mawarni Senin, 15 Nov 2021 21:16 WIB
Beberapa alasan penting kenapa perlu menangani diabetes dengan serius

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memperkirakan, sedikitnya ada 30 juta penderita diabetes di Indonesia pada 2030. Prakiraan ini terjadi jika masyarakat tidak menghentikan budaya merokok dan terlalu banyak makan.

Data Sample Registration Survey 2014 menunjukkan diabetes menjadi penyebab kematian terbesar nomor tiga di Indonesia dengan persentase sebesar 6,7%, setelah stroke (21,1%), dan penyakit jantung koroner (12,9%).

Di Indonesia, prevalensi diabetes di Indonesia mengalami peningkatan dari 5,7% pada 2007 menjadi 6,9% atau sekitar 9,1 juta jiwa pada 2013. Data terbaru dari International Diabetes Federation (IDF) Atlas tahun 2017 menunjukkan bahwa Indonesia menduduki peringkat ke-6 dunia dengan jumlah diabetesi sebanyak 10,3 juta jiwa.

Sebanyak 90% dari total kasus diabetes merupakan diabetes tipe dua, yang umumnya terjadi pada orang dewasa. Namun, beberapa tahun terakhir juga ditemukan pada anak-anak dan remaja. Fenomena ini berkaitan erat dengan pola diet tidak seimbang dan kurangnya aktivitas fisik yang membuat anak memiliki berat badan berlebih atau obesitas.

Orang yang hidup dengan diabetes tipe dua memiliki gejala yang begitu ringan. Penderita tidak akan menyadari kondisi kesehatannya tengah terganggu dalam jangka waktu yang lama, sehingga penyakit ini pun cenderung terabaikan.

Namun, penyakit diabetes tipe dua akan diam-diam merusak fungsi berbagai organ tubuh dan menyebabkan berbagai komplikasi serius seperti penyakit kardiovaskular, kebutaan, gagal ginjal, dan amputasi anggota tubuh bagian bawah. Diabetes yang tidak ditanggulangi segera dapat menyebabkan penurunan produktivitas, disabilitas dan kematian dini.

Melihat keadaan ini, Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono, menekankan pentingnya mengobati diabetes karena akan berdampak luas. "Mengobati diabetes itu tidak cuman mengobati angka gula darahnya saja, tetapi yang paling penting dalam mengobati pasien-pasien diabetes adalah mencegah supaya tidak terkena komplikasi," ujar Dante dalam press briefing Hari Diabetes Sedunia 2021, Senin (15/11).

Komplikasi sebagai akibat terburuk dari diabetes harus dicegah dari hulu ke hilir. Upaya pencegahan ini akan menghemat biaya pengobatan karena penyakit tidak semakin parah.

Sponsored

"Dengan kita melakukan tindakan promotif dan preventif, kita melakukan pencegahan supaya biaya akumulasi yang kita gunakan untuk diabetes menjadi lebih tereduksi," tambahnya.

Dante pun menjelaskan bahwa diabetes sendiri menjadi salah satu penyakit dengan pembiayaan paling besar. Terlebih, penyakit kardiovaskular lainnya juga seringkali berkaitan dengan diabetes itu sendiri seperti penyakit jantung, pembuluh darah, atau stroke.

Dalam kesempatan yang sama, Dante mengungkapkan bahwa sebagai langkah nyata untuk mengurangi penyandang diabetes di Indonesia, Kemenkes menyusun roadmap pencegahan diabetes melitus. Roadmap akan segera diselesaikan dan segera direalisasikan. Roadmap ini penting karena sebenarnya penderita diabetes jauh lebih banyak dari yang terdata.

Salah satu penderita diabetes yang juga hadir, Hans Phattua bercerita, dirinya berteman dengan diabetes selama 20 tahun. Kunci agar tetap sehat adalah berobat dengan teratur. Awalnya Hans memanfaatkan biaya pribadi untuk mengobati diabetesnya. Namun, setelah tahu ada layanan BPJS Kesehatan untuk penyakit diabetes, pria 70 tahun ini lebih memilih menggunakan fasilitas tersebut.

Hans menekankan pentingnya berobat bagi pasien diabetes. Pasalnya, jika tidak dideteksi dan dibiarkan begitu saja, kondisi kesehatan bisa makin parah.  

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid