sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Harapan kosmetik lokal di tengah ekonomi yang sulit

Rupiah yang melemah, membuat produk impor terimbas, termasuk kosmetik. Pemerintah mengimbau untuk memakai produk lokal.

Laila Ramdhini
Laila Ramdhini Jumat, 21 Sep 2018 17:54 WIB
Harapan kosmetik lokal di tengah ekonomi yang sulit

Pelemahan nilai tukar rupiah membuat pemerintah, suka atau tidak, mengurangi barang impor. Salah satu kebijakan yang ditempuh adalah menaikkan pajak produk impor, seperti kosmetik. Imbasnya, harga jual satuan kosmetik impor akan naik.

Untuk mengatasi hal itu, kosmetik impor bisa digantikan dengan produk dalam negeri. Baru-baru ini, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, Indonesia bisa saja memproduksi kosmetik dari gincu hingga bedak dalam negeri. Maka, jargon cintailah produk-produk Indonesia santer bergema di mana-mana.

Pemerintah juga mempersempit keran impor, dengan menerbitkan peraturan Menteri Keuangan Nomor 110 Tahun 2018, yang menaikkan tarif pajak penghasilan pasal 22 untuk 1.147 barang impor. Kosmetik termasuk barang yang akan dinaikkan tarif pajaknya.

Harapan produk lokal

Ada harapan kepada produk kosmetik lokal. Kementerian Perindustrian mencatat, sepanjang 2017 industri kosmetik nasional tumbuh mencapai 6,35%. Kenaikan terus terjadi. Pada triwulan I-2018, tumbuh menjadi 7,36%.

“Artinya, kinerja sektor ini mampu di atas pertumbuhan ekonomi nasional, dan kami perkirakan sepanjang 2018 bisa tembus hingga 7%, sejalan dengan pertumbuhan startup dan kebutuhan konsumen yang kian berkembang,” kata Dirjen Industri Kimia Tekstil dan Aneka (IKTA) Kementerian Perindustrian Achmad Sigit Dwiwahjono, dalam siaran persnya yang diterima Alinea, belum lama ini.

Selain itu, industri kosmetik dalam negeri bertambah sebanyak 153 perusahaan pada 2017. Saat ini, total sudah ada 760 perusahaan. Dari total jumlah itu, 95% industri kosmetik nasional merupakan industri kecil dan menengah. Pada 2017 tercatat, nilai ekspor produk kosmetik nasional mencapai US$16,99 juta.

Salah satu perusahaan kosmetik dalam negeri yang produknya sukses di pasaran, yakni PT Paragon Technology and Innovation. Perusahaan ini mengeluarkan tiga merek, yaitu Wardah, Make Over, dan Emina.

Sponsored

Sebelum Paragon, ada banyak perusahaan kosmetik dalam negeri yang lebih dahulu menguasai pasar, seperti Sari Ayu Martha Tilaar, Purbasari, dan Viva.

Tak keberatan pilih lokal

Fitria gemar membeli produk kecantikan di pusat perbelanjaan dan gerai kosmetik internasional. Dia menyebut Maybelline, MAC, dan Estee Lauder, sebagai merek-merek favoritnya.

Ia mengatakan, kosmetik impor punya keunggulan dibanding produk dalam negeri. Misalnya, lebih tahan lama dan punya beragam pilihan. Selain itu, teksturnya ringan dan mudah digunakan.

Sejumlah produk kosmetik impor itu, menurut Fitria, juga tak terlalu mahal harganya. Namun, dia mengaku tak keberatan memakai produk dalam negeri. Merek dalam negeri, kata Fitria, mampu bersaing dengan produk impor.

“Tentu saya nggak takut kalau disuruh pindah ke brand lokal. Saya akan lari ke merek Make Over atau PAC (merek keluaran Martha Tilaar),” kata Fitria, beberapa waktu lalu.

Infografis produk kosmetik lokal

Impor dan lokal punya keunggulan

Narablog kecantikan Josefine Yaputri, akrab disapa Sefin, mengatakan suka kosmetik, baik produk dalam maupun luar negeri.

“Produk lokal saat ini sudah banyak yang bagus,” ujar Sefin, Jumat (21/9).

Sefin pun menyoroti kemasannya yang menarik. Dia menyebut, beberapa merek dalam negeri bisa yang menjadi andalannya, seperti BLP Beauty, Wardah, Make Over, Dear Me, dan Looke Cosmetics.

"Formulanya tidak kalah dari produk luar. Selain itu, produknya juga sangat cocok dipakai sehari-hari," katanya.

Lebih lanjut, Sefin mengatakan, produk kosmetik impor tetap memiliki banyak keunggulan. Semisal dari sisi variasi warna.

Menurutnya, untuk perempuan dengan kulit yang agak gelap, dibutuhkan kosmetik dasar dengan warna yang sesuai. Sefin tak menampik, produk luar negeri, semacam NYX asal Amerika Serikat memiliki pilihan gradasi warna yang beragam.

NYX di matanya memiliki tingkat warna yang beragam. Dengan mudah, kata Sefin, bisa menemukan yang sesuai dengan warna kulitnya.

Pilih produk kosmetik dalam negeri, di saat ekonomi tengah terpuruk memang pilihan yang bijak. Apalagi saat ini, banyak sekali inspirasi alam Indonesia yang bisa digali. Dengan penguatan merek yang baik, produk kosmetik dalam negeri pasti mampu bersaing dengan produk impor. Maka, sekali lagi, cintailah produk-produk Indonesia.

Berita Lainnya
×
tekid