sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Ibu hamil, simak 4 hal ini sebelum berpuasa

Ibadah puasa bagi mereka yang memeluk agama Islam merupakan kewajiban, tak terkecuali bagi ibu hamil.

Valerie Dante
Valerie Dante Sabtu, 25 Mei 2019 07:47 WIB
Ibu hamil, simak 4 hal ini sebelum berpuasa

Ibadah puasa bagi mereka yang memeluk agama Islam merupakan kewajiban, tak terkecuali bagi ibu hamil. 

Namun, apakah hal ini masih berlaku bagi ibu yang sedang mengandung? Pasalnya, wanita yang sedang hamil memerlukan asupan gizi yang cukup bagi dirinya dan perkembangan janinnya. 

Doktor Imami Nur Rachmawati dari Departemen Keperawatan Maternitas Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia menyampaikan sejumlah hal yang perlu diperhatikan ibu hamil sebelum memutuskan untuk berpuasa.

1. Konsultasi ke dokter

Imami menekankan bahwa sebelum memutuskan untuk berpuasa, ibu hamil sangat disarankan untuk terlebih dahulu berkonsultasi ke dokter kandungan masing-masing.

"Keputusan mau berpuasa atau tidak itu pilihan masing-masing ibu hamil, tapi jika mau, bisa didiskusikan untuk menentukan jalan terbaik berpuasa," jelasnya saat berbincang dengan Alinea.id baru-baru ini.

Dengan berkonsultasi, dokter dapat membantu ibu hamil merencanakan pola diet, antisipasi, hingga mengatur waktu istirahat yang dibutuhkan selama menjalankan ibadah puasa.

2. Latihan berpuasa

Sponsored

Sebelum benar-benar menjalankan ibadah puasa pada bulan Ramadan, Imami menganjurkan agar ibu hamil melakukan latihan berpuasa.

Menurutnya, hal itu dapat membantu ibu hamil mengantisipasi kesulitan apa yang kemungkinan akan dihadapi selama berpuasa nanti, sekaligus melatih ketahanan diri.

"Setiap perempuan memiliki pengalaman hamil yang berbeda, saya anjurkan ibu hamil yang ingin berpuasa untuk mencoba latihan terlebih dahulu guna mengetahui kapasitas masing-masing," tuturnya.

Latihan itu, kata dia, juga berguna untuk membiasakan badan agar dapat lebih mudah menyesuaikan diri saat mulai berpuasa.

3. Jaga asupan makanan

Saat berpuasa, Imami menyarankan agar ibu hamil menghindari jajanan atau mengonsumsi makanan yang tidak diperlukan bagi dirinya atau bayi.

"Ibu hamil sangat butuh asupan gizi berkualitas, sedangkan kalau berpuasa, waktu untuk makan sangat terbatas," kata Imami. "Gunakan waktu yang sempit itu untuk mengonsumsi makanan yang benar-benar dibutuhkan. Lapar mata disingkirkan dulu."

Hal itu sangat penting mengingat meski waktu untuk makan terbatas saat berpuasa, ibu hamil harus tetap memprioritaskan mengonsumsi asupan yang benar, baik secara kuantitas dan kualitas.

Saat berbuka puasa, menurut Imami, asupan makanan untuk ibu hamil harus mengandung karbohidrat untuk mengembalikan energi. Selain itu, dia menyarankan untuk mengonsumsi banyak buah dan menghindari makanan terlalu berat saat berbuka.

"Kalau sudah makan berat pas berbuka, nanti lambung bisa tertekan oleh rahim dan itu akan menyebabkan ibu hamil muntah. Perlu bertahap dulu, awalnya buka dengan buah, baru lanjut ke makan berat saat sudah menjelang malam," jelasnya.

Sementara itu, saat sahur, Imami menganjurkan agar ibu hamil mengonsumsi karbohidrat kompleks yang proses penguraiannya lama.

"Gunanya buat menahan rasa lapar dan rasa kenyangnya lama," ungkapnya.

Imami menekankan agar ibu hamil menghindari mengonsumsi makanan berlemak saat saur. Pasalnya, lemak akan menarik cairan tubuh alhasil ibu hamil justru akan dehidrasi.

4. Waspada trimester pertama

Imami menjelaskan bahwa pada trimester pertama, umumnya ibu hamil akan merasakan morning sickness atau muntah. Karena muntah, asupan makanan pun menjadi semakin terbatas.

Pada trimester pertama, jelasnya, tubuh ibu masih beradaptasi dengan keberdaan janin sehingga rasa mual dan muntah akan sering dialami. 

"Sudah asupannya kurang karena sedang berpuasa, ibu yang hamil trimester pertama malah akan memuntahkan makanan yang sudah dicerna akibat morning sickness," tutur Imami.

Pasalnya, Imami menjelaskan bahwa setelah terkena morning sickness, umumnya ibu hamil akan dianjurkan untuk tetap makan agar perut terisi.

"Kalau kurang asupan, ibunya bisa lemas dan itu bisa menghambat pertumbuhan bayi," tambahnya.

Selain itu, Imami menyampaikan bahwa ibu hamil yang memiliki hipoglikemia atau penyakit gula darah rendah juga tidak disarankan untuk berpuasa.

"Kalau ibu hamilnya memiliki hipoglikemia, mereka bisa pusing atau lemas dan mau tidak mau satu-satunya jalan itu untuk makan agar badan kembali segar," katanya. Selamat berpuasa!

Berita Lainnya
×
tekid