close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi kucing peliharaan./Foto bongbabyhousevn/Pixabay.com
icon caption
Ilustrasi kucing peliharaan./Foto bongbabyhousevn/Pixabay.com
Sosial dan Gaya Hidup - Satwa
Sabtu, 05 Juli 2025 12:00

Ini penyakit berbahaya yang bisa menyerang kucing peliharaan Anda

Jika tak mendapatkan penanganan, bisa-bisa kucing Anda mati.
swipe

Salah satu hal terpenting bagi Anda yang memelihara kucing di rumah adalah memantau kesehatannya. Penting untuk mewaspadai virus dan penyakit yang dapat menyerang kucing, meski ada mitos yang menyebut kucing punya sembilan nyawa. Mengetahui gejala penyakitnya, penyebab, dan cara mengobati bisa mencegah kucing peliharaan Anda mati. Berikut ini lima penyakit yang kerap menyerang kucing, yang perlu Anda waspadai.

Penyakit saluran kemih bawah

Penyakit ini mencakup sejumlah kondisi berbeda yang dapat memengaruhi kandung kemih dan uretra kucing Anda. Menurut Pet Well Clinic, kucing Anda mungkin memiliki risiko terkena penyakit ini lebih tinggi jika kelebihan berat badan, makan makanan kering, stres, tinggal di rumah yang banyak kucing, serta mengalami perubahan mendadak dalam rutinitas. Genetika, jenis kelamin, dan kebiasaan merawat diri juga dapat menyebabkan masalah saluran kemih.

Gejala penyakit ini jika menyerang kucing Anda, antara lain peningkatan asupan air, mengejan saat buang air kecil, air kencing berdarah, buang air kecil di luar kotak kotoran, bersuara saat buang air kecil, menjilati area genital, depresi, kehilangan selera makan, dan muntah.

Kanker

Seperti halnya manusia, kucing Anda juga bisa terserang berbagai jenis kanker. Tiga jenis kanker yang paling sering didiagnosis pada kucing, antara lain limfosarkoma, karsinoma sel skuamosa, dan leukemia.

Limfosarkoma adalah salah satu jenis kanker yang paling umum pada kucing, yakni kanker lomfosit dan jaringan lomfoid. Jaringan ini terdapat di kelenjar getah bening, limpa, hati, sumsum tulang, dan saluran pencernaan.

Karsinoma sel skuamosa adalah jenis kanker kulit yang dapat menyerang telinga, kelopak mata, atau hidung kucing Anda. Kucing berwarna terang dan putih lebih rentan, tetapi paparan sinar matahari yang signifikan harus dihindari untuk kucing mana pun.

Sedangkan leukimia merupakan salah satu penyakit virus yang paling menular pada kucing dan dapat berakibat fatal. Virus ini menyerang sumsum tulang, sehingga memungkinkan kanker berkembang biak. Penyakit ini mudah menular dari kucing ke kucing lewat air liur dan kontak langsung. Selain itu, anak kucing yang lahir dari induk yang terinfeksi memiliki risiko lebih besar. 

Ada beberapa gejala kanker yang perlu diwaspadai pada kucing Anda, di antaranya benjolan, pembengkakan, infeksi kulit atau luka yang terus-menerus, penurunan berat badan, diare, dehidrasi, dan muntah.

Virus imunodefisiensi kucing

Virus ini menyebar melalui air liur kucing yang terinfeksi, biasanya lewat luka gigitan. Gejalanya mungkin tak muncul hingga bertahun-tahun setelah infeksi awal. Meski virus ini bekerja lambat, tetapi sistem kekebalan kucing akan sangat lemah setelah penyakit menyerang. Virus pun bisa melemahkan sistem kekebalan tubuh, membuat kucing Anda lebih rentan trhadap infeksi sekunder.

Gejalanya meliputi demam, kelelahan, penurunan berat badan, infeksi kulit dan pernapasan, muntah, diare, infeksi mulut, dan bulu rontok.

Penyakit ginjal

Menurut Commerce Village Vet https://commercevillagevet.com/the-5-most-dangerous-cat-diseases/, gagal ginjal merupakan salah satu penyebab utama kematian pada kucing yang lebih tua. Penyebabnya meliputi usia, genetika, dan faktor lingkungan seperti menelan zat beracun.

Gagal ginjal pada kucing dapat terjadi dalam bentuk akut atau kronis. Gagal ginjal akut dikaitkan dengan penghentian fungsi ginjal secara tiba-tiba, sedangkan gagal ginjal kronis disebabkan penurunan fungsi ginjal secara profresif.

Gejala dapat muncul akibat gagal ginjal, termasuk buang air kecil berlebihan, rasa haus yang meningkat, mual atau muntah, dehidrasi, sembelit, kehilangan nafsu makan, penurunan berat badan, dan lesu.

Feline panleukopenia

Ini adalah penyakit virus yang sangat menular, terutama pada anak kucing yang lahir dari induk yang tidak divaksinasi. Anak kucing hampir selalu mati, bahkan jika diberi perawatan, setelah tertular penyakit tersebut. Penyakit ini dapat menyebar melalui cairan tubuh, feses, dan kutu, dan biasanya ditularkan melalui mangkuk makanan dan air, kotak pasir, dan pakaian yang terkontaminasi.

Penyakit ini menyerang saluran usus dan sistem kekebalan tubuh. Kucing yang menderita penyakit ini cenderung mengalami diare, muntah, dehidrasi, kekurangan gizi, anemia, dan biasanya kematian dalam beberapa hari.

Rabies

Rabies merupakan salah satu penyakit paling berbahaya karena tidak hanya menginfeksi kucing, tetapi juga dapat menular ke manusia. Rabies biasanya menyebar ke kucing melalui gigitan atau konsumsi hewan liar. Pada kucing rumahan, hal ini dapat terjadi melalui kelelawar atau hewan pengerat yang masuk ke rumah Anda. Penyakit yang melemahkan dan degeneratif ini menyerang sistem saraf.

Masa inkubasi normal adalah 10 hari, tetapi rabies dapat berlangsung sangat lambat. Penyakit ini dapat berinkubasi dalam tubuh kucing selama berminggu-minggu, atau bahkan bertahun-tahun dalam kasus yang jarang terjadi. Gejalanya meliputi koordinasi yang buruk, mengeong, mengeluarkan air liur, demam, dan perilaku aneh lainnya.

img
Fandy Hutari
Reporter
img
Fandy Hutari
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan