close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi. Pixabay
icon caption
Ilustrasi. Pixabay
Sosial dan Gaya Hidup
Sabtu, 16 Oktober 2021 07:32

Jaga kesehatan mental karyawan, perusahaan ini terapkan 4 hari kerja

Dengan demikian, praktis karyawan hanya bekerja pada hari Senin hingga Kamis.
swipe

Perusahaan teknologi finansial (financial technology/fintech) ALAMI memulai inisiatif kampanye #Bye5, uji coba empat hari kerja dalam sepekan, bertepatan dengan momen Hari Kesehatan Mental Sedunia, yang jatuh pada tanggal 10 Oktober 2021. Dengan demikian, para karyawannya hanya bekerja pada Senin-Kamis.

Sementara itu, hari Jumat dapat dimanfaatkan untuk beribadah, melakukan hobi, atau menyediakan lebih banyak waktu untuk beristirahat bersama keluarga. Langkah ini mungkin baru pertama kali diterapkan di Indonesia.

Kampanye tersebut dijalankan berbekal beberapa hasil penelitian, salah satunya survei yang dilakukan Harvard Business Review 2019. Riset tersebut menyebutkan, 64% pemimpin dari perusahaan yang menerapkan program empat hari kerja melaporkan adanya peningkatan produktivitas staf dan kualitas kerja yang terlihat dari berkurangnya absen serta peningkatan kesejahteraan secara keseluruhan.

“Ada berbagai permasalahan dalam hidup setiap orang, seperti masalah kesehatan, keuangan, keselamatan, keluarga di rumah, dan tentunya tidak ada satu pun orang yang menginginkan pekerjaannya menjadi sumber stres tambahan. Perusahaan justru harus mengambil inisiatif karena stres dapat membawa dampak buruk bagi pekerja dan juga perusahaan,” kata CEO ALAMI, Dima Djani, dalam keterangan tertulis, Kamis (14/10).

Menurutnya, kekhawatiran tersebut juga dirasakan pengusaha lainnya di dunia. Pangkalnya, pandemi yang berlangsung selama 18 bulan terakhir berdampak buruk pada kesehatan mental jutaan pekerja di seluruh dunia.

Karenanya, perusahaan dituntut meningkatkan kualitas dan produktivitas agar dapat bersaing secara profesional di samping menjaga arus keuangan agar tetap sehat, yang tidak jarang memaksa perusahaan melakukan efisiensi biaya produksi dengan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK).Situasi itu memaksa pekerja agar bekerja lebih cepat, meningkatkan keterampilan, dan sering kali mengesampingkan dampaknya terhadap kesehatan fisik dan mental. 

Tekanan pada pekerjaan turut membebani pekerja di tengah kekalutannya dalam beradaptasi terhadap pola kerja jarak jauh, isolasi sosial, kecemasan terpapar Covid-19, beban ekonomi di tengah badai resensi, serta situasi yang penuh ketidakpastian. Ini mengakibatkan beberapa masalah terkait sumber daya perusahaan, seperti tingkat burnout naik drastis, angka ketidakhadiran tinggi, produktivias dan semangat kerja rendah, serta tingginya turnover karyawan.

Di banyak tempat di dunia, jumlah pengunduran diri naik signifikan. Di Amerika Serikat (AS), misalnya, lebih dari 4 juta orang mengundurkan diri sejak April 2021 dan disebut sebagai fenomena “great resignation”.

"Eksodus massal yang dialami tempat kerja selama beberapa bulan terakhir belum pernah terjadi sebelumnya. Hal ini dipicu tingkat kelelahan para pekerja yang telah mencapai titik tertingginya. Gangguan sosial dalam ekosistem pekerjaan, rumah, dan kesejahteraan telah membuat orang-orang mencapai batas mereka," tutur Kepala Penasihat Sains Limeade, Laura Hamli, mengutip Forbes.

Inisiatif yang dilakukan ALAMI dinilai strategis sebagai upaya menjaga kualitas hidup karyawannya di tengah situasi yang kurang menguntungkan bagi para pekerja dan pengusaha di seluruh dunia. Selain bertujuan menjaga kesehatan fisik dan mental karyawan, kebijakan empat hari kerja sekaligus bertujuan menyediakan hari Jumat sebagai hari libur yang dapat dimanfaatkan untuk memperbanyak ibadah.

Manajemen ALAMI menyediakan kegiatan-kegiatan ibadah bagi para karyawan di hari Jumat, seperti membaca surat Al-Kahfi bersama-sama setelah subuh dan sharing session serta kajian ilmu yang diisi para asatiz.

Sesuai misi ALAMI, agar karyawan dapat #ALAMISisiTerbaik mereka, #Bye5 melengkapi upaya ALAMI menjaga iklim kerja yang menunjung tinggi ibadah-work-life balance.

Di samping #Bye5, ALAMI telah menjalankan program 3T, yaitu tadarus, tahsin, dan tahfiz yang dilakukan di pagi hari sebelum bekerja setiap hari. Para asatiz juga sering kali dihadirkan untuk mengisi kajian Jumat agar squad terus dipertemukan dengan majelis ilmu setelah bekerja seminggu penuh.

“Kami memandang, karyawan lebih dari sekadar angka dalam laporan operasional. Mereka adalah manusia yang juga memiliki beragam kebutuhan hidup. Pada akhirnya, setiap orang tidak hanya mencari nafkah, pengalaman, dan karir di tempat kerja, tapi juga melihat apa yang dilakukan perusahaan yang dapat memperkaya kualitas hidup mereka,” papar Dima.

Hari Kesehatan Mental Sedunia 2021 mengusung tema "Mental Health in an Unequal World", sebagaimana ditetapkan World Federation for Mental Health, menyerukan akses layanan kesehatan mental dapat tersedia lebih luas bagi semua orang.

Tempat kerja sebagai salah satu tempat yang dianggap menjadi penyebab terbanyak gangguan mental, diharapkan turut serta mendukung kampanye ini dengan menyediakan iklim kerja yang menempatkan kesehatan fisik dan mental pekerja sebagai salah satu target pencapaian perusahaan.

“Langkah ini termasuk dalam ikhtiar kami dalam berkembang menjadi perusahaan yang membawa dampak sosial yang luas terhadap umat. Tidak hanya melalui inovasi pada layanan dan produk kami saja, tapi juga terhadap elemen yang paling dekat pada keseharian kami, yaitu seluruh karyawan yang membuat inovasi-inovasi tersebut menjadi nyata,” urainya.

Dima berharap, diberlakukannya program empat hari kerja dan kebijakan lainnya mendorong karyawan bekerja dengan lebih bahagia serta fisik dan mentalnya lebih sehat sehingga meningkatkan produktivitas dan semangat kerja.

img
Silvia Ng
Reporter
img
Fatah Hidayat Sidiq
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan