sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Joko Anwar: Gundala, negeri ini butuh patriot

Sutradara Joko Anwar menyebut film Gundala bertajuk "negeri ini butuh patriot" memang revelan dengan kondisi sekarang.

Robertus Rony Setiawan  Alfiansyah Ramdhani
Robertus Rony Setiawan | Alfiansyah Ramdhani Kamis, 29 Agst 2019 05:01 WIB
Joko Anwar: Gundala, negeri ini butuh patriot

Jagat Sinema Bumilangit merilis film pahlawan super pertamanya, Gundala yang memiliki slogan “Negeri ini butuh patriot”. 

Sutradara dari film Gundala Joko Anwar menyatakan slogan tersebut mewakili keadaan masyarakat saat ini.

“Patriot itu sangat jarang di Indonesia, makanya negeri ini butuh patriot karena Gundala itu kita semua,” ujar Joko setelah sesi pemutaran perdana film Gundala di Epicentrum XXI, kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (28/8).

Diciptakan oleh Harya Suraminata (Hasmi) pada 1969, popularitas yang dimilki Gundala memantik keinginan sutradara terbaik Festival Film Indonesia (FFI) 2015 ini untuk memperlihatkan realita Indonesia di layar lebar.

Joko menyatakan bahwa cerita Gundala tidak bisa mengadopsi cerita-cerita pahlawan asal Hollywood berkonsep jagat sinema seperti Marvel Cinematic Universe (MCU).

Pria berusia 43 tahun ini lebih memilih untuk menyisipkan isu-isu bersifat lokalitas sebagai hal penting dalam film ke-15 buatannya.

Joko juga melakukan hal serupa dalam proses pembentukan karakter. Ia menjelaskan bahwa karakter dalam film Gundala dibuat serelevan mungkin dengan dinamika masyarakat sekarang.

"Kita membuat karakter ini relavan dengan masa sekarang. Konsep Indonesia sekarang itu harus dimasukkan,” tutur Joko.

Sponsored

Joko percaya bahwa Hasmi dan para komikus pencipta karakter pahlawan super Indonesia berusaha untuk menyuarakan gagasan pribadi dalam karya-karyanya, hanya saja tak sebebas hari ini.

Melalui film Gundala ini, Joko berharap dapat menyalurkan gagasannya dalam menyikapi keadaan Indonesia sebagaimana yang dilakukan oleh para pencipta asli karakternya.

“Di masa kini kita punya kebebasan, jadi jika tidak disuarakan kita mengkhianati kebebasan itu,” ucap Joko.

Vokalis grup musik Alexa, Aqi Singgih, yang berperan sebagai politikus Ganda Hamdan di film Gundala. Alinea.id/Alfiansyah Ramdhani

Jagoan

Sementara itu, vokalis grup musik Alexa, Aqi Singgih, memiliki kesan mendalam dari keterlibatannya dalam film Gundala karya Sutradara Joko Anwar. 

Di film Gundala yang rilis 29 Agustus 2019, Aqi memerankan seorang politikus bernama Ganda Hamdan yang terseret dalam persekongkolan.

Di film itu, para anggota wakil rakyat membuat jagoan Gundala (diperankan Abimana Aryasatya), yang memiliki kekuatan dahsyat setelah tersambar petir, harus berjuang melawan taktik bos jahat bernama Pengkor.

"Jagoan itu lebih mementingkan kepentingan umum daripada kepentingan diri sendiri. Kepentingan diri sendiri dikalahkan untuk memperjuangkan kepentingan umum," kata Aqi saat dijumpai pada kesempatan yang sama.

Dibandingkan proses syuting film yang dia jalani sebelumnya, menurut Aqi, kru film Gundala sangat tertib dan disiplin dalam menentukan waktu pengambilan gambar. 

"Bagus banget, sistematis, dan tertata baik jadwal syuting-nya. Kalaupun ada molor, cuma sebentar," kata Aqi,

Keterlibatan Aqi dalam Gundala merupakan pengalaman ketiganya bermain film. Secara khusus, Aqi merasa sangat asyik menikmati proses berakting di bawah arahan Joko Anwar. 

Aqi mengungkapkan dia diberikan kesempatan cukup leluasa oleh Joko Anwar untuk mengeksplorasi karakter dasar tokohnya. Selain itu, pertukaran ide antara dia dan sutradara berjalan dengan baik untuk membangun penampilan tokoh yang diperankannya. 

Aqi pun sudah sejak lama menanti film Gundala didaur ulang. Dia tak ragu lagi untuk menawarkan diri bermain di film superhero pertama Joko Anwar itu.

"Proses syuting Gundala tidak perlu berlama-lama karena dia (Joko Anwar) sudah tahu sebenarnya shoot gambarnya seperti apa di kepalanya," ucapnya menambahkan.

Berita Lainnya
×
tekid