sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Kasus Covid-19, apa itu saturasi oksigen?

Kondisi kekurangan oksigen dalam darah berbahaya dan mengancam nyawa bila tidak ditangani.

Fitra Iskandar
Fitra Iskandar Minggu, 04 Jul 2021 13:42 WIB
Kasus Covid-19,  apa itu saturasi oksigen?

Lonjakan kasus Covid-19 membuat tabung oksigen diburu masyarakat. Alat untuk membantu pernafasan bagi penderita sesak nafas ini pun langka di pasaran. Pada kasus yang perlu penanganan intensif, penderita Covid-19 memerlukannya sebagai suplementasi oksigen eksternal. Ini karena penderita Covid-19 umumnya mengalami penurunan saturasi oksigen.

Apa itu saturasi oksigen?

Saturasi oksigen adalah ukuran jumlah hemoglobin yang terikat pada molekul oksigen pada titik waktu tertentu. Ini adalah parameter penting untuk menangani pasien dalam perawatan klinis.

Saturasi oksigen mengukur persentase oksihemoglobin (hemoglobin yang terikat oksigen) dalam darah, dan direpresentasikan sebagai saturasi oksigen arteri (SaO2) dan saturasi oksigen vena (SvO2). Saturasi oksigen adalah parameter penting untuk menentukan kandungan oksigen darah dan suplai oksigen.

Setiap molekul hemoglobin mengandung empat kelompok heme yang dapat dengan mudah mengikat molekul oksigen yang ada dalam darah. Ini berarti bahwa satu molekul hemoglobin dapat mengikat hingga empat molekul oksigen selama pengangkutan dalam darah.

Saturasi oksiden dan Covid 19

Di era pandemi Covid-19, istilah saturasi oksigen jadi lebih sering kita dengar dari biasanya. Seseorang yang terpapar Covid-19 rentan mengalami penurunan saturasi oksigen, karena infeksi ini salah satu gejalanya adalah menimbulkan sesak nafas. 

Banyak orang dengan COVID-19 memiliki kadar oksigen yang rendah dalam darah mereka, bahkan ketika mereka merasa sehat. Kadar oksigen yang rendah dapat menjadi tanda peringatan dini bahwa perawatan medis diperlukan.

Sponsored

WHO juga menganjurkan agar masyarakat mulai menyiapkan alat pengukur kadar oksigen dalam darah, Oximeter terutama bagi yang sedang menjalani isolasi mandiri. Salah satu sebabnya, orang yang mengalami kekurangan oksigen dalam tubuh umumnya tidak disertai gejala. Kondisi kekurangan oksigen dalam darah berbahaya dan mengancam nyawa bila tidak ditangani.

Alat oxymeter, untuk mengecek kadar oksigen dalam darah penting untuk memantau penderita infeksi Covid-19, guna membantu penderita atau keluarga  memutuskan apakah sebaiknya penderita dibawa ke rumah sakit, atau masih aman untuk menjalani isolasi mandiri. Kontrol rutin kadar oksigen bisa menjadi parameter apakah kondisi penderita semakin baik atau justru memburuk. Dilaporkan bahwa umumnya penderita Covid-19 yang dilarikan ke rumah sakit, kadar oksigennya 50% atau bahkan di bawahnya.

Level saturasi oksigen yang aman 

Untuk orang dewasa, kisaran normal SaO2 adalah 95 – 100%. Nilai yang lebih rendah dari 90% dianggap saturasi oksigen rendah, yang membutuhkan suplementasi oksigen eksternal.

Apa yang terjadi jika saturasi oksigen rendah

Tingkat oksigen yang lebih rendah dari normal dalam darah didefinisikan sebagai hipoksemia. Umumnya, tingkat saturasi oksigen lebih rendah dari 90% dianggap sebagai hipoksemia, yang dapat diakibatkan oleh komplikasi kardiopulmoner, sleep apnea, obat-obatan tertentu, dan paparan ketinggian.

Gejala hipoksemia yang paling umum termasuk sakit kepala, detak jantung cepat, batuk, sesak napas, mengi, kebingungan, dan kebiruan pada kulit dan selaput lendir (sianosis).

Sianosis adalah kondisi patologis yang ditandai dengan saturasi oksigen yang sangat rendah. Ada dua jenis sianosis: sianosis sentral dan sianosis perifer. Pada sianosis sentral, tingkat saturasi oksigen turun di bawah 85%, yang menyebabkan munculnya rona kebiruan di seluruh kulit dan mukosa yang terlihat.

Pada sianosis perifer, yang umumnya terjadi karena peningkatan pengambilan oksigen oleh jaringan perifer, rona kebiruan hanya muncul pada bagian tubuh perifer, seperti tangan dan kaki. Penyebab paling umum dari sianosis perifer termasuk stasis vena, curah jantung rendah, atau paparan dingin yang ekstrim.

Cara meningkatkan saturasi oksigen 

Penurunan saturasi oksigen di bawah tingkat kritis harus ditangani dengan suplementasi oksigen. Tergantung pada tingkat keparahan kondisinya, dokter dapat meresepkan oksigen tambahan, yang memiliki efek paling langsung pada tingkat saturasi oksigen.

Namun, untuk kondisi ringan hingga sedang, ada cara alami untuk meningkatkan tingkat saturasi oksigen darah. Misalnya, latihan fisik setiap hari dapat meningkatkan kapasitas paru-paru untuk pertukaran gas dan melindungi dari hipoksemia. Namun, penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum memulai olahraga apa pun atau menerapkan perubahan dalam rutinitas olahraga sehari-hari.

Makan makanan yang sehat dan seimbang juga dapat membantu meningkatkan saturasi oksigen darah. Karena kekurangan zat besi adalah salah satu penyebab utama saturasi oksigen rendah, makan makanan yang kaya zat besi, seperti daging, ikan, kacang merah, lentil, dan kacang mete, dapat membantu meningkatkan saturasi oksigen.

Berita Lainnya
×
tekid