Di dunia yang semakin terpolarisasi, ada satu pertanyaan yang tampaknya membagi umat manusia lebih dari pertanyaan lainnya: apakah Anda mandi pertama kali di pagi hari atau terakhir kali di malam hari? Atau bisa jadi Anda termasuk dalam tim yang tidak mandi setiap hari.
Apa pun timnya, kita mungkin bertanya-tanya: apa dampaknya terhadap kesehatan?
Bagi banyak orang, setelah bangun dengan mata yang masih berat di pagi hari, salah satu hal pertama yang mereka lakukan adalah langsung mandi. Pendukung mandi pagi sering berargumen bahwa berdiri selama 10 menit di bawah guyuran air membantu mereka terbangun, merasa segar, dan siap memulai hari.
Sebaliknya, mereka yang mandi malam berpendapat bahwa mandi sebelum tidur membantu membersihkan kotoran seharian sebelum mereka berbaring di bawah selimut dan terlelap.
Mandi memang membantu mengangkat kotoran, keringat, dan minyak dari kulit. Ini bisa menumpuk sepanjang hari, bersama polutan, debu, dan serbuk sari dari lingkungan. Jika Anda tidak mandi sebelum tidur, semua sisa ini akan berpindah ke seprai dan sarung bantal Anda.
Bukan hanya itu. Kulit Anda dipenuhi kehidupan mikroba. Jika diperbesar, setiap satu sentimeter persegi kulit dihuni antara 10.000 hingga satu juta bakteri. Mereka memakan minyak yang dikeluarkan kelenjar keringat. Keringat sendiri tidak berbau, tetapi senyawa belerang yang diproduksi bakteri seperti Staphylococcus jelas berbau.
Jadi mandi sebelum tidur tampaknya pilihan yang lebih higienis. Namun, seperti biasa, kenyataannya lebih rumit. “Kalau Anda mandi malam, memang Anda tidur dalam keadaan bersih, tapi Anda tetap berkeringat sepanjang malam,” kata Primrose Freestone, ahli mikrobiologi di University of Leicester, seperti dikutip dari BBC Future, Selasa (23/9).
Menurut Freestone, bahkan dalam cuaca dingin seseorang tetap berkeringat hingga setengah liter ke tempat tidur, dan melepaskan lebih dari 50.000 sel kulit — ini "prasmanan" besar bagi tungau debu.
Manfaat mandi malam juga hanya berlaku jika Anda rutin mencuci seprai. Bakteri bisa bertahan di selimut, seprai, dan bantal selama berminggu-minggu. Tungau debu juga bisa menumpuk dari waktu ke waktu, begitu juga jamur, terutama di area lembap seperti bantal.
Orang dengan sistem imun normal mungkin bisa menghadapi serangan mikroba ini, tetapi hingga 76% penderita asma parah alergi terhadap setidaknya satu spesies jamur. Paparan A. fumigatus dapat menyebabkan penyakit paru kronis pada penderita TB atau penyakit paru akibat merokok.
“Membersihkan seprai Anda mungkin lebih penting daripada mandi malam,” kata Holly Wilkinson, dosen senior di bidang penyembuhan luka dan mikrobioma di University of Hull, Inggris. “Karena kalau Anda tidur setelah mandi, tapi seprai dibiarkan sebulan tidak dicuci, bakteri, kotoran, dan tungau debu akan menumpuk.”
Paparan jangka panjang terhadap kotoran tungau debu meningkatkan risiko alergi. Jika Anda sensitif terhadap alergen seperti serbuk sari, tidak mencuci seprai juga bisa memperburuk gejala. Ada juga kemungkinan tidur di seprai kotor secara rutin meningkatkan risiko infeksi kulit — meskipun buktinya belum pasti.
Para pendukung mandi malam berargumen bahwa ini membantu mereka tidur lebih nyenyak, dan ada bukti yang mendukungnya. Misalnya, meta-analisis yang membandingkan hasil 13 studi menemukan bahwa mandi atau berendam air hangat selama 10 menit satu atau dua jam sebelum tidur secara signifikan memperpendek waktu yang dibutuhkan untuk terlelap.
Menaikkan suhu tubuh sebelum menurunkannya kembali mungkin menjadi sinyal sirkadian yang memberi tahu tubuh kita untuk bersiap tidur, meski penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memastikannya.
Foto: Pixabay
Mana yang lebih baik?
Jadi, mana yang lebih baik? Freestone sendiri lebih suka mandi pagi karena ini membersihkan banyak keringat dan mikroba yang terkumpul sepanjang malam dari tempat tidur, sehingga Anda memulai hari lebih segar dan bersih.
Namun, kemungkinan besar keputusan Anda hanya berdampak kecil terhadap kesehatan — ini lebih soal preferensi: apakah Anda ingin segar dan bersih di siang hari, atau di malam hari.
“Kalau Anda mandi sekali sehari, mungkin tidak terlalu penting kapan waktunya,” kata Wilkinson.
Bahkan, selama Anda membersihkan area-area penting setiap hari, mandi atau berendam dua kali seminggu sudah cukup untuk menjaga kesehatan dan kebersihan.
“Itu juga tergantung pekerjaan Anda. Kalau Anda petani, misalnya, Anda mungkin ingin mandi sepulang kerja di akhir hari, tetapi saya rasa menjaga kebersihan tempat tidur secara keseluruhan lebih penting,” kata Wilkinson.