Mengelola dana jemaat gereja agar berdampak maksimal bukan perkara mudah. Perlu kecakapan manajerial keuangan dan transparansi. Susunan anggaran yang komprehensif perlu diterapkan agar dana jemaat berdampak nyata pada lingkungan. Berikut ini cara mengelola dana jamaat agar tidak menimbulkan celah korupsi dan bisa berdampak pada masyarakat dikutip dari One Writeco.
Prioritaskan transparansi dan komunikasi terbuka
Secara teratur berbagi informasi keuangan dengan jemaat, termasuk sumber pendapatan, pengeluaran, dan bagaimana dana digunakan. Menyediakan laporan keuangan yang jelas dan mudah diakses, sehingga memudahkan anggota untuk memahami bagaimana kontribusi mereka membuat perbedaan. Bersikap terbuka tentang tantangan atau kebutuhan keuangan, menumbuhkan kepercayaan dan mendorong partisipasi proaktif.
Jika gereja sedang mengalami kesulitan keuangan atau ada tekanan berat pada penggalang dana tertentu untuk mengumpulkan sumbangan, sampaikan informasi tersebut kepada gereja. Jemaat akan lebih bersedia memberikan persepuluhan ketika ada kebutuhan yang nyata dan transparansi dari para pemimpin, dan juga akan membuat komunitas mengetahui pengeluaran atau peluang untuk berkembang.
Buat anggaran komprehensif
Mengembangkan anggaran terperinci yang selaras dengan misi dan tujuan strategis gereja. Prioritaskan pengeluaran berdasarkan inisiatif gereja yang paling penting dan kebutuhan masyarakat. Pertimbangkan berbagai model penganggaran, seperti penganggaran berbasis nol, untuk memastikan setiap dolar dipertanggungjawabkan dan berkontribusi pada tujuan gereja.
Karena persepuluhan mingguan memiliki dampak yang signifikan terhadap dana gereja, meninjau kembali cara Anda menyusun anggaran setiap tahun dapat bermanfaat. Menjaga anggaran Anda tetap teratur akan membantu administrasi Anda memahami berapa banyak uang yang dibutuhkan gereja Anda setiap bulan dan setiap tahun, serta menabung untuk masa depan. Semakin banyak keterlibatan administrasi Anda secara kolektif dalam menyusun anggara gereja, merencanakan, dan memahami tujuan keuangan gereja, semakin kecil kemungkinan pengeluaran bulanan atau tahunan akan tidak seimbang.
Buat rencana untuk mengurangi dan menghindari utang
Kesulitan keuangan sering kali menimbulkan ketegangan di antara pengurus maupun jemaat gereja. Karena itu, penting bagi gereja memiliki rencana bersama untuk mengurangi bahkan menghindari utang. Beberapa langkah yang bisa ditempuh, antara lain identifikasi utang atau potensi masalah keuangan yang ada. Susun solusi, seperti menetapkan anggaran bulanan atau mendorong budaya berdonasi di antara jemaat; jika gereja memiliki utang besar, sebaiknya tunda dulu rencana pengembangan atau proyek baru sampai kondisi keuangan stabil; manfaatkan alat bantu pengelolaan keuangan, seperti buku pembayaran untuk mencatat pengeluaran bulanan, atau laporan kontribusi untuk memantau donasi dari jemaat; serta jangan ragu untuk berdiskusi terbuka dengan jemaat terkait kondisi keuangan gereja. Bisa jadi ada anggota yang siap membantu dengan ide, tenaga, atau dukungan finansial.
Tetap fokus pada budaya memberi dan persepuluhan
Dalam membangun kekuatan finansial gereja, penting untuk selalu kembali ke inti ajaran: persepuluhan dan budaya memberi. Bangunlah pemahaman bahwa persepuluhan bukan sekadar kewajiban, tetapi bentuk kepedulian dan komitmen untuk menopang pelayanan bersama. Pertimbangkan pula untuk menyisipkan pengajaran tentang prinsip memberi dan pengelolaan keuangan dalam kelas-kelas keanggotaan atau pengajaran rutin, agar kesadaran ini tumbuh secara menyeluruh di tengah jemaat.
Setiap keputusan menentukan masa depan gereja
Keputusan keuangan yang diambil hari ini akan memengaruhi kondisi gereja di masa depan. Oleh karena itu, penting bagi pemimpin dan jemaat untuk senantiasa mengingat visi jangka panjang gereja. Dengan perencanaan yang matang, keterlibatan aktif dalam kegiatan memberi, dan kesadaran bersama untuk menjaga kesehatan finansial, gereja akan lebih siap menghadapi tantangan sekaligus memastikan pelayanan terus berjalan dengan baik.