sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Vaksinasi ternak terdampak PMK

Pemerintah merencanakan mendistribusikan 3 juta vaksin penyakit mulu dan kuku ke peternak.

Achmad Al Fiqri
Achmad Al Fiqri Sabtu, 18 Jun 2022 16:18 WIB
Vaksinasi ternak terdampak PMK

Pemerintah menggelar vaksinasi perdana untuk hewan ternak di Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (14/6). Vaksinasi diharapkan bakal memutus rantai penularan penyakit mulut dan kuku (PMK) yang kini mewabah di 18 provinsi di Indonesia. 

Untuk tahap pertama, pemerintah telah mengimpor 800 ribu ampul vaksin PMK. Ampul-ampul vaksin itu telah didistribusikan ke sejumlah koperasi dan balai peternakan di daerah-daerah zona merah dan kuning. Rencananya, pemerintah bakal membeli 2,2 juta vaksin PMK lainnya. 

"Seperti halnya pada Covid-19, vaksin ketiga dapat diberikan sebagai booster pada tahun berikutnya untuk menjaga level imunitasnya baik dan aman," kata Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementerian Pertanian Kuntoro Boga Andri kepada Alinea.id di Jakarta, Jumat (17/6).

Untuk membeli 3 juta dosis vaksin, Kementan butuh setidaknya Rp180,78 miliar. Dana sebesar itu, saat ini tengah diupayakan melakui skema recofusing anggaran di Kementan, semisal memotek anggaran Dirjen PKH sebesar Rp80,78 miliar, dari Sekretaris Jenderal Kementan sebesar Rp13 miliar dan dari Ditjen Tanam Pangan Kementan sebesar Rp20 miliar.

Sponsored

Kementan, lanjut Kuntoro, juga tengah berupaya mendapatkan anggaran vaksin dari skema hibah atau bantuan dari luar negeri. Ia berharap industri peternakan atau swasta juga turut serta membantu penanggulangan wabah PMK dengan menggelar vaksinasi mandiri. 

"Tentu pemerintah mempunyai keterbatasan anggaran, sehingga opsi pengadaan vaksin oleh pihak lain dipersilakan. Tentu tetap melalui prosedur dan rekomendasi komisi obat hewan yang ada di Kementan supaya mutu dan keamanan vaksin terjaga," kata dia.

Infografik Alinea.id/Debbie Alyuwandira

Berita Lainnya
×
tekid