sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Anggaran komunikasi publik Badan POM sangat besar

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) merupakan institusi pelayanan publik dan regulator.

Arpan Rachman
Arpan Rachman Kamis, 11 Nov 2021 07:10 WIB
 Anggaran komunikasi publik Badan POM sangat besar

Aspek komunikasi publik menjadi komponen yang sangat prioritas untuk Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) terlihat dari porsi anggaran dan kegiatan yang dimiliki oleh BPOM untuk melakukan komunikasi publik sangat besar. Kepala BPOM Penny Kusumastuti Lukito menguraikan hal itu dalam Public Affairs Forum Indonesia digelar Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (Perhumas).

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) merupakan institusi pelayanan publik dan regulator. Tugas dan fungsinya terkait dengan pengawasan obat dan makanan. Menjamin produk dan peredaran obat dan makanan di masyarakat adalah produk obat dan makanan dalam arti luas yang aman, bermutu, dan bermanfaat.

BPOM berkomunikasi mengedukasi masyarakat, membina dunia usaha sebagai mitra, dan juga melakukan perubahan yang baik dikaitkan tujuan dari tugas dan fungsi BPOM dengan pengawasan obat dan makanan tersebut. Itu prinsip komunikasi publik BPOM yang bertujuan sebagai instrumen untuk berkomunikasi dan melakukan perubahan lebih baik di masyarakat. BPOM ingin mencapai tujuan, sehingga membutuhkan komunikasi publik yang baik.

"Sebagaimana kita ketahui bahwa tugas dan fungsi Badan POM dalam mengawasi obat dan makanan. Kita adalah institusi regulator dan pengawas obat dan makanan. Ini lingkupnya sangat luas. Berarti juga karena artinya adalah stakeholder kami juga sangat luas," kata Penny.

Penny meneruskan bahwa para pemangku kepentingan BPOM terkait dengan masyarakat pada umumnya sebagai konsumen dan pelaku dunia usaha. Dunia industri obat dan makanan harus juga mendapatkan pendampingan fasilitasi dari BPOM agar bisa meningkatkan kapasitasnya untuk menghasilkan produk yang aman dan bermutu, berkualitas, yang bermanfaat bagi masyarakat dan juga tentunya berdaya saing. Dikaitkan dengan mendukung perekonomian nasional. Dikaitkan dengan aspek dunia usaha obat dan makanan, yang melingkupi obat-obat tradisional, kosmetik, suplemen kesehatan, dan pangan.

"Badan POM hadir di dekat masyarakat di 33 ibu kota provinsi. Kami ada UPT (Unit Pelaksana Teknis) dalam bentuk Balai POM di 34 ibu kota provinsi dan semenjak 2018 ada di 40 ibu kota kabupaten, yang artinya adalah semakin dekat dengan masyarakat," lanjutnya.

Kepala BPOM menyadari sekali pemerintah sudah memfasilitasi berdirinya Badan POM di 40 kota-kabupaten untuk pelayanan Badan POM, baik itu dalam edukasi masyarakat maupun juga mendampingi pelaku usaha meningkatkan kapasitasnya untuk menghasilkan produk yang aman, sehat, bermutu, berkualitas, bermanfaat dan berdaya saing. Itu bisa dilakukan sampai ke tingkat dasar ekonomi masyarakat, yaitu UMKM (Usaha Mikro, Kecil, Menengah).

Dikatakan, terkait dengan lingkup rentang pengawasan atau juga tentunya rentang komunikasi BPOM di dunia industri obat dan makanan, saat ini di Indonesia industri obat dan makanan melingkupi kurang lebih 224 industri farmasi, 13 industri farmasi bahan baku obat, dan juga 129 industri obat tradisional. Namun di samping itu juga, UMKM masih menjadi komponen yang dominan sebagai dunia usaha yang perlu pendampingan dari Badan POM. Kira-kira Ada 670 UMKM obat tradisional. Selain itu juga terdapat lebih dari 5.200 produsen pangan olahan terdaftar di Badan POM. Sebagian besar, sampai 90 persen, adalah dalam kategori UMKM. Itu belum dihitung juga UMKM untuk kosmetik.

Sponsored

"Di samping target untuk meningkatkan kapasitas dunia industri, target lain dalam komunikasi publik Badan POM adalah bagaimana bisa mengedukasi masyarakat menjadi konsumen yang cerdas," sambungnya. Jadi, katanya, ada dua lini target dari komunikasi publik Badan POM. Pertama, adalah lini supply (pasokan) dan demand (permintaan).

Bagaimana BPOM meningkatkan kapasitas di lini supply dan demand? Di lini supply adalah bagaimana membangun kapasitas dunia usaha, terutama UMKM. Bagaimana mendampingi dan memberikan fasilitasi pemahaman tentang regulasi dan menepati standar-standar yang ada. Bagaimana melakukan pendaftaran, memenuhi ketentuan yang ada. Itu adalah bagian dari komunikasi publik dari Badan POM dikaitkan dengan sisi suplai. 

Bagaimana mencerdaskan, meningkatkan pemberdayaan dari sisi supply, sehingga bisa dihasilkan produk yang berkualitas, aman, dan bermanfaat dan tentunya aman bagi masyarakat dikaitkan dengan aspek kesehatan dan keselamatan. Kedua, bagaimana BPOM bisa membangun demand yang cerdas. Bagaimana masyarakat hanya membeli dan mengkonsumsi produk obat dan makanan yang memenuhi standar-standar yang ada dan aman, sehat, berkualitas, dan memberikan manfaat bagi masyarakat yang mengkonsumsinya.

"Ini adalah target-target dalam kita melakukan komunikasi publik sehingga misalnya untuk masyarakat ada perubahan dari pola konsumsi. Bagaimana cara memilih, bagaimana membandingkan mana produk yang terbaik dan yang tidak baik," ujar Penny.

Dijelaskan, upaya-upaya yang dilakukan dalam membangun kapasitas dunia usaha adalah dengan melakukan bimbingan teknis dalam menepati berbagai standar dalam membuat satu fasilitas produksi, yang bisa memenuhi aspek produk yang aman dan berkualitas. Di samping itu juga BPOM secara proaktif mendatangi kelompok usaha untuk memberikan coaching clinic (klinik pelatihan), pendampingan langsung dalam melakukan upaya-upaya registrasi misalnya. Melakukan berbagai intervensi dalam inovasi untuk mensimplifikasi, mempercepat berbagai pelayanan publik. Janji waktu untuk memberikan pelayanan publik, yang tujuannya tentunya dengan berbagai percepatan simplifikasi, tapi tetap aspek keamanan dan kualitas masih bisa dijamin.

Kedua, membangun masyarakat yang cerdas dalam memilih dan mengkonsumsi hanya obat dan makanan yang aman, berkualitas, dan bermanfaat. Ini semuanya dengan komunikasi publik yang baik tentu tujuannya adalah adanya perubahan. Jadi dalam kapasitas dunia usaha maupun juga di dalam kecerdasan masyarakat dalam memilih produk yang baik

"Itulah aspek, juga targetnya untuk aspek kesehatan dan keselamatan dan juga mencerdaskan bangsa, mencerdaskan masyarakat menjadi konsumen cerdas, dan juga adalah untuk meningkatkan daya saing dari produk obat dan makanan Indonesia," serunya.

Bagaimana BPOM melakukan komunikasi publik? Tentunya perlu dibangun juga aspek trust (kepercayaan). "Itu saya selalu menggarisbawahi pentingnya cara berkomunikasi publik yang baik, memberikan pelayanan publik dengan mindset yang baik, yang pada intinya adalah selalu mencari solusi. Itu selalu yang saya pesankan, yang bisa akan selalu kami punya komitmen untuk melakukan 5S," kata Penny. 5S berarti selalu berhadapan dengan mitra dengan senyum, sambut dengan senyum, dan sapa dengan semangat, untuk memberikan solusi.

Menurut dia, pelayanan publik BPOM dalam memberikan solusi dari setiap interaksi antara mitra kami pelaku usaha ataupun masyarakat dengan Badan POM. Pertama, BPOM melibatkan semua komponen bangsa. Karena produk obat dan makanan itu memang adalah produk yang dekat dengan masyarakat, dengan masyarakat dalam strata apapun, dengan umur apapun. Dengan demikian juga BPOM perlu melibatkan kerjasama dengan semua komponen bangsa sesuai dengan target produk dan usia produknya dan target populasi untuk menyampaikan transfer informasi.

Misalnya, bagaimana BPOM membangun kecerdasan generasi milenial untuk hanya membeli kosmetik yang tidak mengandung merkuri karena kosmetik yang mengandung merkuri itu berbahaya. BPOM menggunakan medium. Sisanya adalah bekerjasama dengan public figure atau selebriti yang dekat dengan umur para milenial, menggunakan forum seperti talk show atau mengundang penyanyi dan sebagainya yang seumuran mereka. 

"Itu cara-cara yang kami lakukan. Kemudian juga kami banyak bekerja sama dengan asosiasi keprofesian seperti dokter, kefarmasian, dan sebagainya. Dengan organisasi masyarakat juga. Semua dikaitkan dengan target grup di mana kami ingin menyampaikan informasi dan juga apa jenis produknya. Jadi saya kira kerjasama kami, bahkan MoU yang kami bangun, juga sudah banyak sekali. Semua dengan antusias ikut melibatkan diri dalam aspek pengawasan obat dan makanan," ucap Penny.

BPOM juga banyak melakukan program yang bersinergi dengan kementerian, lembaga terkait. Misalnya program-program untuk pendampingan UMKM, BPOM ada program lintas 8 KL, dikaitkan dengan program UMKM berdaya saing. UMKM untuk obat tradisional dan pangan yang berdaya saing, di mana dikaitkan dengan kebutuhan UMKM untuk meningkatkan, menghasilkan produk berdaya saing itu, dikaitkan obat dan makanan itu, BPOM sudah mengidentifikasi butuhnya komunikasi atau kerjasama antara bahan baku sampai dengan produk jadi.

"Jadi (kerja sama) dengan Kementerian Pertanian, Kementerian Pariwisata Ekonomi Kreatif. Untuk pengemasannya, bagaimana menjualnya, dan sebagainya. Semua itu kita harus lakukan lintas sektor, dengan Kementerian UMKM misalnya, yang juga punya program dikaitkan dengan pengembangan UMKM sehingga kita bisa bersinergi bersama-sama dalam target yang sama," tuturnya.

Badan POM juga melakukan program pendampingan dan bisa bersinergi dengan program-program lain yang ada di kementerian, lembaga terkait, yang ada program dikaitkan dengan dukungan untuk UMKM misalnya. Kemudian BPOM juga menggunakan berbagai media lainnya, berbagai publikasi. Banyak aspek pendampingan untuk dunia usaha ataupun juga trik-trik, cara-cara memilih yang baik, dikaitkan dengan produk obat dan makanan yang aman, bermutu, dan bermanfaat, dan banyak hal lainnya. Itupun juga dilakukan BPOM selama masa pandemi COVID-19. Banyak sekali mengeluarkan berbagai pedoman informasi untuk masyarakat.

"Saya kira itu yang sudah banyak kami lakukan dan ini akan terus kami intensifkan dikaitkan dengan komunikasi publik. Bagaimana komunikasi publik yang dilakukan oleh Badan POM bisa efektif berdampak dengan adanya perubahan besar di masyarakat maupun di dunia usaha sehingga pengawasan obat dan makanan yang dilakukan oleh Badan POM bisa lebih optimal lagi. Kita bersama-sama melakukan juga pembinaan, mengedukasi, meningkatkan pemberdayaan di dunia usaha, industri, dan UMKM dalam bagaimana mereka bisa menepati standar-standar dan peraturan yang dikeluarkan oleh Badan POM. Itu juga meringankan Badan POM saat melakukan upaya pengawasan post- market selama industri, dunia usaha, bisa menghasilkan produk yang baik yang berkualitas tentunya tidak perlu lagi kami melakukan pengawasan yang sangat intensif setelah produk tersebut dihasilkan," tukasnya.

Di samping itu juga bagaimana BPOM bisa mencerdaskan dengan optimal. Melakukan upaya-upaya komunikasi publik yang mencerdaskan bangsa bersama seluruh stakeholders, yang mempunyai tujuan yang sama. Menghasilkan masyarakat yang cerdas dalam memilih produk obat dan makanan. Tentunya kalau hanya dibeli oleh masyarakat adalah produk yang berkualitas, dengan demikian juga produk-produk yang ilegal, produk-produk yang tidak memenuhi standar yang baik atau membahayakan, yang mengandung unsur-unsur yang berbahaya bagi masyarakat itu bisa diketahui. Karena masyarakat sudah cerdas.

"Jadi komunikasi publik adalah bagian yang sangat penting untuk Badan POM dan kami siap bekerja sama dengan semua pihak untuk tujuan dari komunikasi publik yang dilakukan oleh Badan POM bisa terlaksana dengan baik," pungkasnya.

Berita Lainnya
×
tekid