close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Menkop UKM, Teten Masduki (kedua kiri) saat membuka IDC 2022 di Jakarta, Selasa (22/11/2022). Dokumentasi AMSI
icon caption
Menkop UKM, Teten Masduki (kedua kiri) saat membuka IDC 2022 di Jakarta, Selasa (22/11/2022). Dokumentasi AMSI
Media
Selasa, 22 November 2022 15:21

Buka IDC 2022, Menkop UKM harap industri media sehat

Sekitar 75% dari total 412 media online anggota AMSI termasuk industri UKM.
swipe

Menteri Koperasi (Menkop) dan UKM, Teten Masduki, berharap industri media, terutama di bawah Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI), bisa ditata dengan baik sehingga tumbuh dengan sehat. Kemudian, turut aktif mempromosikan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

"Kita harapkan AMSI sebagai wadah media online bisa terus eksis dan menjalankan bisnis media yang sehat dan berkualitas. Diharapkan media dapat selalui promosikan program pemerintah, khususnya terkait UMKM," katanya saat membuka Indonesian Digital Conference (IDC) 2022, yang digagas (AMSI), di Ballroom 1 Hotel JS Luwansa, Jakarta, pada Selasa (22/11). 

Pada kesempatan sama, Ketua AMSI, Wenseslaus Manggut, senang dengan pelaksanaan IDC 2022. Pasalnya, kegiatan yang ketiga kali dilaksanakan ini bisa dihadiri secara daring dan luring.

"Ini gelaran yang ketiga dilaksanakan. Sebelumnya, dilaksanakan secara offline karena adanya pandemi Covid-19 sehingga dengan event kali ini, diharapkan bisa mendatangkan angin segar utamanya industri media," tuturnya dalam keterangannya.

Wenseslaus menjelaskan, saat ini ada sebanyak 412 anggota AMSI yang tersebar di pelosok Nusantara. Para anggota AMSI merupakan pelaku industri media dan 75% di antaranya termasuk industri UKM.

"Dapat saya laporkan kepada Bapak Menteri Koperasi dan UKM, bahwa mayoritas anggota kami, utamanya di daerah, adalah media yang masih tergolong dalam usaha kecil menengah (UKM) sehingga perlu perhatian penuh terhadap jalannya industri media tersebut," ujarnya.

Wenseslaus melanjutkan, industri media daring berbeda dengan konvensional. Sebab, media online tidak bisa lagi dipantau dari hulu ke hilir.

"Kalau media konvensional, kita masih bisa memantau, mulai dari redaksi, percetakan, hingga pemasaran dan loper. Semuanya bisa kita pantau. Tetapi, media online sangat berbeda dan tidak bisa terpantau secara keseluruhan, dari hulu ke hilir," ungkap Chief Content Officer (CCO) Kapanlagi Youniverse ini.

Menurutnya, ada problem kualitas dan ekosistem yang memengaruhi industri media daring. Oleh sebab itu, AMSI sebagai wadah dari media online perlu masuk ke dalam ekosistem itu sehingga bisa membantu anggotanya.

"AMSI harus masuk ke dalam ekosistem itu sehingga industri media perlu disehatkan. Salah satunya kami akan membentuk agency bisnis sendiri untuk memastikan agar konten berkualitas dan tetap mendapat revenue," tandasnya.

IDC 2022 diselenggarakan selama dua hari hingga besok (Rabu, 23/11). Kegiatan ini dilaksanakan dalam enam sesi dengan tema industri, media, keuangan, telekomunikasi, periklanan, dan isu perlindungan data pribadi. Semua mengacu pada tema utama, "Web 3.0, Peluang dan Tantangan Model Bisnis di Era Digital".

Kegiatan turut dihadiri para pengurus AMSI dan Ketua AMSI se-Indonesia. Pada hari pertama, IDC 2022 akan diakhiri penandatanganan kerja sama AMSI dengan Huawei Tech Investment Indonesia untuk memperkuat kemampuan teknologi informasi dan komunikasi (TIK), cloud computing, cyber security, artificial intelligence (AI), dan hal-hal terkait cyber security.

img
Erlinda Puspita Wardani
Reporter
img
Fatah Hidayat Sidiq
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan