sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

HPN 2022, ini sederet permintaan Presiden Jokowi kepada industri pers

Salah satu permintaan Presiden Jokowi adalah penataan ekosistem industri pers.

Fatah Hidayat Sidiq
Fatah Hidayat Sidiq Kamis, 10 Feb 2022 05:12 WIB
HPN 2022, ini sederet permintaan Presiden Jokowi kepada industri pers

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta beberapa hal kepada industri media yang menurutnya penting. Permintaan disampaikan saat Puncak Peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2022, Rabu (9/2).

Saat memberikan sambutan secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Presiden meminta ekosistem industri pers ditata. Langkah ini dinilai bakal mewujudkan iklim kompetisi yang lebih seimbang.

"Ekosistem industri pers harus terus ditata, iklim kompetisi yang lebih seimbang harus terus diciptakan," ucapnya saat memberikan sambutan pada Puncak Peringatan HPN 2022.

"Perusahaan platform asing harus ditata, harus diatur agar semakin baik tata kelolanya. Kita perkuat aturan bagi hasil yang adil dan seimbang antara platform global dan lokal," imbuh mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Pada kesempatan tersebut, melansir situs web Sekretariat Kabinet (Setkab), Presiden Jokowi juga menyinggung tentang pentingnya kedaulatan informasi bagi semua. Karenanya, kedaulatan informasi mesti diwujudkan demi kepentingan bersama.

“Kita harus perkuat ekosistem industri pers nasional yang sehat, membangun, dan memperkuat platform nasional periklanan; menciptakan platform video nasional agar tidak sepenuhnya tergantung pada platform video-video asing," tuturnya.

Kemudian, Presiden Jokowi menegaskan, Indonesia tidak boleh hanya menjadi pasar bagi produk teknologi digital global. Namun, platform teknologi inovatif, yang membantu dan memudahkan masyarakat mendapatkan informasi yang berkualitas, akurat, dan dapat dipertanggungjawabkan, harus terus dibangun dan dikembangkan.

"Memberikan reward yang sepadan kepada media-media arus utama yang konsisten mendedikasikan kemampuan dan sumber dayanya untuk menghasilkan karya-karya jurnalistik yang berkualitas dan mencerdaskan," tambah politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini.

Sponsored

Presiden Jokowi menambahkan, industri pers nasional mengalami tekanan luar biasa berat akibat pandemi dalam dua tahun terakhir. Kondisi diperparah dengan terjadinya disrupsi digital serta keberadaan berbagai platform raksasa asing yang menggerus potensi ekonomi dan pengaruh media-media arus utama.

"Perubahan drastis lanskap persaingan media melahirkan berbagai persoalan yang pelik," katanya. "Munculnya sumber-sumber informasi alternatif, tumbuh suburnya tren informasi yang semata mengejar jumlah klik atau views, membanjirnya konten-konten yang hanya mengejar viral, masifnya informasi yang menyesatkan bahkan adu domba sehingga menimbulkan kebingungan dan bahkan perpecahan."

Dalam kondisi seperti itu, bagi mantan Wali Kota Surakarta ini, media-media arus utama harus segera bertransformasi, inovatif, dan meningkatkan teknologi guna mengakselerasi pertumbuhan yang sehat.

Presiden Jokowi pun mendorong media arus utama membanjiri kanal-kanal dan platform-platform dengan berita-berita baik, mencerdaskan, berkualitas, dan berintegritas sebagai modal merebut peluang-peluang yang ada.

"Pers Indonesia harus mampu memperbaiki kelemahan sambil melanjutkan agenda-agenda besar bangsa, menguatkan pijakan untuk melompat lebih tinggi dan mampu berselancar di tengah-tengah perubahan, mempercepat transformasi digital untuk menghasilkan karya-karya jurnalistik berkualitas, lebih cepat, dan tetap akurat, dan tidak terjebak pada sikap pragmatis yang menggerus integritas kita," tuntasnya.

Berita Lainnya
×
tekid