Konten kreator dan sejumlah anggota parlemen Demokrat AS menentang larangan aplikasi TikTok

Konten kreator TikTok dan tiga anggota parlemen dari Partai Demokrat Amerika Serikat pada hari Rabu (22/3) menentang larangan atas TikTok.

Mereka mengatakan menentang larangan apa pun pada aplikasi berbagi video pendek milik China yang digunakan oleh lebih dari 150 juta orang Amerika.

Pada hari Kamis, CEO TikTok Shou Zi Chew dijadwalkan bersaksi di depan Komite Energi dan Perdagangan DPR AS di tengah meningkatnya seruan untuk larangan TikTok atas masalah keamanan nasional pada saat hubungan antara Beijing dan Washington memburuk.

Legislator Jamaal Bowman, Mark Pocan, dan Robert Garcia serta para kreator TikTok mengadakan konferensi pers di Washington untuk undang-undang privasi berbasis luas yang akan menangani semua perusahaan media sosial besar.

"Mengapa histeria dan kepanikan serta penargetan TikTok?" Bowman bertanya. "Mari kita lakukan hal yang benar di sini -- reformasi media sosial yang komprehensif terkait dengan privasi dan keamanan."

Namun, jauh lebih banyak anggota parlemen AS yang menginginkan TikTok dilarang. Para kritisi khawatir data pengguna TikTok di AS dapat diteruskan ke pemerintah China. Pekan lalu, TikTok mengatakan pemerintahan Presiden Joe Biden menuntut pemiliknya di China melepaskan saham mereka atau menghadapi potensi larangan.

Pembuat konten berbicara pada hari Rabu tentang memposting video memanggang kue atau menjual kartu ucapan kepada pengikut TikTok. Beberapa mengangkat tanda yang mengatakan TikTok menguntungkan bisnis kecil. TikTok mengatakan 5 juta bisnis menggunakan aplikasi tersebut.

Konten kreator TikTok Jason Linton menggunakan TikTok untuk membagikan video tiga anak angkatnya di Oklahoma dan telah berinteraksi dengan orang-orang di seluruh dunia. Dia menolak keras pelarangan TikTok.

"Saya meminta politisi kita -- jangan renggut komunitas yang telah kita bangun -- komunitas yang bertahan lama, yang mencintai," kata Linton pada konferensi pers.

Pocan mengatakan "perburuan penyihir xenofobia" memotivasi beberapa orang di Kongres untuk mencari pelarangan TikTok. "Melarang TikTok bukanlah jawabannya. Memastikan data Amerika aman adalah jawabannya," katanya.

Senator Ed Markey, seorang Demokrat, mengatakan di depan Senat pada hari Rabu bahwa TikTok adalah ancaman yang perlu ditangani tetapi itu bukan satu-satunya ancaman pengawasan terhadap kaum muda. Posisi itu diibaratkan "sengaja mengabaikan hutan Big Tech untuk sebuah pohon TikTok."

Senator Demokrat Mark Warner mengatakan dua senator tambahan mendukung undang-undang bipartisannya dengan John Thune dari Partai Republik demi memberi pemerintahan Biden kekuatan baru untuk melarang TikTok.

"Kongres perlu memberi pemerintah peranti untuk meninjau dan mengurangi kerugian yang ditimbulkan oleh produk teknologi asing yang berasal dari negara musuh," kata Warner.