sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Polisi periksa pria pemegang es krim di konten Oklin Fia

Pria yang diperiksa itu, memegangi es krim dan memancing Oklin Fia untuk 'menjilat' dengan cara yang dianggap tidak pantas.

Fitra Iskandar
Fitra Iskandar Rabu, 20 Sep 2023 08:41 WIB
Polisi periksa pria pemegang es krim di konten Oklin Fia

Kasus hukum konten video 'jilat es krim' influencer Oklin Fia masih terus bergulir. Terbaru, polisi telah memeriksa pria yang terlibat dalam pembuatan konten yang viral itu.

“Sudah diperiksa,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Komarudin kepada wartawan, dikutip Rabu (20/9/2023).

Meski begitu Komarudin enggan merinci identitas pria yang diperiksa itu. “Hasilnya belum bisa disampaikan, nanti kita gelarkan rilis,” papar dia.

Konten jilat es krim, yang dibuat Oklin Fia membuat jagat maya heboh. Konten itu dianggap mengandung penistaan agama. Pasalnya, Oklin Fia  mengenakan jilbab, namun membuat gestur yang asosiatif mengandung pornografi. 

Pria yang diperiksa itu, memegangi es krim dan memancing Oklin Fia untuk 'menjilat' dengan cara yang dianggap tidak pantas, dalam konten itu.

Beberapa waktu lalu, Oklin mengatakan, pria itu bukan pacarnya melainkan seorang perias.

Polres Jakarta Pusat, kata Komarudin, akan segera melakukan gelar perkara untuk menentukan apakah ada unsur pidana dalam kasus tersebut. Sebelum itu, polisi sudah melakukan klarifikasi dengan ahli-ahli, salah satunya Majelis Ulama Indonesia (MUI). MUI sempat ditemui Oklin untuk meminta maaf setelah kasusnya viral. 

Atas konten jilat es krim itu, Oklin sendiri dilaporkan ke polisi oleh Pengurus Besar Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia pada Senin (14/8). 

Sponsored

Disebut pelapor, Oklin telah melanggar kesusilaan dan penodaan agama.

"Dia buat konten di medsos memakai jilbab menjilat es krim sambil duduk di depan kelamin pria ini keterlaluan. Kami menilai perbuatannya pansos murahan. Ini berpotensi melanggar kesusilaan dan penodaan terhadap agama, karena jilbab merupakan identitas agama Islam," ujar Ketua Bidang Hukum dan Hak Asasi Manusia Pengurus Besar Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia Gurun Arisastra, Selasa (15/8). 

Berita Lainnya
×
tekid