sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Terhimpit cemas dan niat bunuh diri pekerja teknologi, Bimo menangkan hadiah dari AJI-ILO

Ada salah satu narasumber dalam tulisan Bimo, yang bercerita sampai punya pikiran untuk bunuh diri.

Arpan Rachman
Arpan Rachman Jumat, 25 Feb 2022 20:28 WIB
 Terhimpit cemas dan niat bunuh diri pekerja teknologi, Bimo menangkan hadiah dari AJI-ILO

Bimo Aria Fundrika tidak menyangka ternyata tulisan yang dia buat terpilih sebagai salah satu pemenang kategori cetak online dalam Lomba Karya Jurnalistik Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Masa Pandemi COVID-19. Bimo pun berterima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa karena sudah memberikan kesempatan. Kompetisi ini diselenggarakan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia dan International Labour Organization (ILO).

Jurnalis dari Suara.com itu menulis artikel 'Dari Anxiety Hingga Ingin Bunuh Diri: Potret Pekerja Teknologi Terhimpit Pandemi' menjadi pemenang pertama. "Akhirnya bisa menyuarakan suara-suara teman-teman khususnya di industri media dan kreatif dan khususnya lagi di bidang teknologi bahwa ketika bicara soal K3 sendiri kita sering kali hanya bicara soal K3 yang berkaitan dengan fisik, padahal sebetulnya di era revolusi industri ini, sebetulnya pekerja-pekerja di industri teknologi merupakan salah satu yang paling rentan khususnya terkait dengan dampak kesehatan mental yang mereka alami," kata Bimo merayakan kemenangan, Selasa (22/2/2022).

Dikatakannya, isu kesehatan mental seringkali tidak disadari berbagai pihak, mulai dari pekerja itu sendiri, pihak perusahaan, bahkan juga pemerintah sebagai pemangku kebijakan dan juga pengawas K3. "Dengan tulisan ini, saya berharap tentu juga menumbuhkan kesadaran terkait dengan isu-isu K3. Bahwa isu-isu kesehatan mental adalah suatu hal yang wajar ditemui. Bahwa kesehatan mental bukan sebuah aib yang sering ditemukan teman-teman yang mengungkapkan masalah isu kesehatan, sehingga mereka tidak berani untuk berbicara, dan kondisi ini juga semakin diperparah dengan situasi pandemi di mana mereka juga tidak bisa banyak berinteraksi dan mencari bantuan," sambungnya.

Ada salah satu narasumber dalam tulisan Bimo, yang bercerita sampai punya pikiran untuk bunuh diri. Artinya, kesehatan mental, satu hal yang sangat krusial untuk segera dipikirkan. Bukan hanya oleh pemberi kerja juga, tapi juga pemerintah. Bagaimana isu kesehatan mental menjadi arus utama dalam isu K3 yang bukan lagi mementingkan hanya kesehatan fisik. "Tentu pemerintah bisa mengubah UU K3 untuk mewadahi isu kesehatan mental yang juga banyak dialami pekerja modern," harap Bimo.

Dari nominasi 10 besar, Bimo telah menerima anugerahnya. Pemenang pertama kategori cetak online itu mendapatkan hadiah uang tunai Rp15 juta dengan pajak ditanggung pemenang. Pemenang kedua menyabet Rp7,5 juta ialah Fransiskus Wisnu Wardhana Dany (Harian Kompas) dengan tulisan: Sopir TransJakarta, Satu Kemudi Beda Nasib.

Dewan juri kategori cetak dan online terdiri Ati Nubaiti, Abdul Hakim dari ILO, dan Heru Margiyanto (Kompas).

"Sekadar contoh dari kesan-kesan atas karya yang dinilai ialah setiap hari makan dan cemilan, orang Indonesia banyak gorengan, dan kita tidak pernah terpikir risiko buruh perkebunan sawit yang menyediakan bahan dasar minyak goreng. Di contoh lain, sejak wabah Covid-19 kita menuntut lancarnya sambungan internet tanpa pernah berpikir tentang pekerja teknologi informasi yang jantungan setiap kali teleponnya berbunyi setiap waktu sampai ada yang coba bunuh diri," ujar Ati.

Menurut jurnalis senior pada harian The Jakarta Post, ketika Presiden Jokowi menyerukan target vaksinasi harus tercapai di seluruh wilayah, tidak terbayang tentang tenaga kesehatan yang saling berpelukan dan menangis ketika perahu mereka diterjang ombak tinggi dalam tugasnya mencapai pulau-pulau terluar.

Sponsored

"Juga banyak pujian terlontar pada ragam bantuan pemerintah untuk kalangan miskin dan yang kehilangan pekerjaan dan usaha kecil tanpa kita mau tahu kesulitan beberapa kelompok untuk menjangkaunya. Tanpa kejelasan akses bantuan dan jaminan keamanan, sulit bagi seseorang memikirkan kesehatan dan keselamatan. Itu sekadar contoh dari isi beberapa karya yang kami terima," sambungnya.

Ati mengakui, walaupun banyak tulisan yang sangat baik, akhirnya juri harus fokus pada tema lomba. Sementara itu pandemi dengan terang-benderang mengungkap jurang antara teori dan praktik. Misalnya selama berpuluh tahun, peningkatan K3 lebih tampak di sektor formal. Padahal diketahui warga Indonesia kebanyakan bergerak di sektor informal. Pelecehan seksual pun sering dianggap kesialan, bukan risiko kerja yang bisa dicegah dan diatasi. Gelombang PHK masa pandemi menghasilkan lebih banyak lagi tenaga lepas, bahkan dalam sektor yang kita kira serba teratur, termasuk di media.

"Mata wartawanlah yang dapat menggambarkan apa yang dia gali dan amati, sehingga kita lebih paham kondisi sehari-hari jutaan warga yang masih terabaikan. Kita sangat menghitung standar jurnalistik dalam penilaian, yaitu penggalian narasumber, keberimbangan, dan bagaimana mengungkap kondisi yang ada. Seluruh karya ini semoga dapat memancing pemahaman dan empati yang lebih dalam dari sesama pers, publik, dan pengambil keputusan. Beberapa masalah sering terlupakan dalam K3 atau (terkadang) hanya dianggap sekadar rendahnya pemahaman pekerja," cetusnya.

Nominasi 10 besar kategori cetak online Anugerah Karya Jurnalistik Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Masa Pandemi COVID-19 dari AJI-ILO, masing-masing menerima Rp1,5 juta:

Nyoman Ary Wahyudi, BisnisIndonesia, dengan artikel berjudul: Ironi Industri Kelapa Sawit, Penuh Cuan Tapi Minim Jaminan Bagi Buruh

Dian Muhtadiah Hamna, Pijarnews.com: Tidak Mengenakan Perlengkapan K3, Nekat Bertugas Demi Tercapainya Vaksinasi

Dhana Kencana dan Tim, IDNTimes: Kesehatan Mental Vital Dan Fatal Bikin Bebal Saat Pandemik Covid-19

Ayu Prawita Sari, Solopos.com: Para Perempuan Yang Bekerja Tanpa Pengaman

Fransiskus Wisnu Wardhana Dany, Harian Kompas: Sopir TransJakarta, Satu Kemudi Beda Nasib

Ajo Darisman dan Nurul Nur Azizah, Konde.co: Kerja Serabutan: Kondisi Perempuan Dan Kelompok Miskin Jakarta Di Tengah Pandemi

Hasya Nindita, KompasTV: Antara Maut Dan Doa Dalam Hidup Tukang Gali Makam Covid-19

Bimo Aria Fundrika, Suara.com: Dari Anxiety Hingga Ingin Bunuh Diri: Potret Pekerja Teknologi Terhimpit Pandemi

Muhammad Taslim Dalma, Zonasultra.com: Risiko Kerja Tinggi, Pentingnya Aspek Kesehatan Dan Keselamatan Bagi Nelayan Di Sultra

Iwan Arifianto, TribunJateng: Cerita Ardian Pasien Kanker Rasakan Manfaat Penerapan K3 Saat Kebakaran Rumah Sakit Kariadi Semarang.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid