sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Yahoo segera hentikan layanan di China

Per 1 November 2021 Undang-Undang Perlindungan Informasi Pribadi di China juga mulai diberlakukan.

Nadia Lutfiana Mawarni
Nadia Lutfiana Mawarni Kamis, 04 Nov 2021 07:10 WIB
 Yahoo segera hentikan layanan di China

Perusahaan penyedia layanan website asal Amerika Serikat, Yahoo, mengumumkan keputusan mereka untuk menghentikan layanan di wilayah China daratan mulai 1 November 2021. Berita hengkangnya Yahoo yang kini dimiliki oleh perusahaan swasta Apollo Global Management muncul di saat perusahaan internet AS lainnya juga menghentikan layanannya di China

Perusahaan ini beralasan berada dalam lingkungan operasional dan regulasi yang sulit di negara tersebut. Per 1 November 2021 Undang-Undang Perlindungan Informasi Pribadi di China juga mulai diberlakukan.

VOA mengabarkan dalam pernyataan resmi Yahoo pemberlakuan UU Perlindungan Informasi Pribadi ini menjadi salah satu alasan penghentian layanan. Undang-Undang ini dinilai akan membatasi informasi yang bisa dikumpulkan oleh perusahaan serta akan memberlakukan standar baru dalam sistem pengarsipan informasi di internet. Berbagai pembatasan konten juga berlaku bagi banyak perusahaan internet di China akhir-akhir ini.

Padahal pada tahun 2004, unit Yahoo di China memberikan data kepada penguasa negara tersebut dan berujung pada pemenjaraan dua orang warga sipil yang dituduh membangkang. Anggota kongres dan aktivis mengecam Yahoo atas keputusan tersebut. Perusahaan itu lalu meminta maaf atas perannya dan menyelesaikan tuntutan yang diajukan oleh keluarga dari beberapa aktivis di China.

Sponsored

Banyak layanan Yahoo juga diblokir di China kendati perusahaan tersebut sudah mulai beroperasi di negara tirai bambu sejak 1999. Setelah bermitra dengan Alibaba Group Holding pada 2005, layanan Yahoo secara bertahap dikurangi, demikian menurut laporan dari surat kabar Wall Street Journal.

Penghentian layanan operasional tersebut itu menjadi contoh awal yang cukup kontras mengenai tantangan-tantangan yang dihadapi perusahaan internet AS yang beroperasi di luar negeri, khususnya China. Perusahaan lainnya yakni Microsoft juga mengumumkan bakal menutup layanan LinkedIn mulai akhir tahun ini. Perusahaan memiliki alasan serupa yakni lingkungan operasi yang jauh lebih menantang dan persyaratan kepatuhan terhadap regulasi yang lebih besar.

China sebelumnya telah memblokir Facebook, Google, serta sebagian besar dari situs media sosial dari mesin pencari global. Pengguna di China masih bisa mengakses layanan media sosial yang diblokir tersebut dengan menggunakan VPN.(VOA)

Berita Lainnya
×
tekid