3 poin transformasi layanan kesehatan primer Kemkes

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menginisiasi enam transformasi di bidang kesehatan, salah satunya yaitu transformasi layanan kesehatan primer. Program ini dinilai efisien dari segi biaya dan kualitas hidup.

Ada tiga hal utama yang jadi fokus transformasi pelayanan kesehatan primer yaitu penerapan siklus hidup, mendekatkan pelayanan kesehatan melalui jejaring, serta digitalisasi sistem informasi pelayanan kesehatan primer.

Kemkes akan melakukan revitalisasi Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) dalam pelaksanaan program terkait dengan penerapan siklus hidup, sebagai platform integrasi pelayanan kesehatan sekaligus platform penguatan promosi dan pencegahan. Nantinya, program kesehatan di posyandu tidak hanya akan berfokus pada ibu dan bayi.

Budi mengatakan, pihaknya telah menyusun standardisasi paket pelayanan kesehatan sesuai siklus hidup yang akan dijalankan dalam program transformasi layanan kesehatan primer. Hal tersebut meliputi edukasi, pencegahan, skrining, diagnosis, pengobatan, serta konseling.    

"Dulu posyandu fokusnya ke bayi dan ibu, nantinya paket kesehatan di posyandu itu seluruh siklus hidup mulai bayi sampai lansia. Kenapa? Karena populasi Indonesia juga menua. Ini mesti di-cover oleh posyandu," kata Menkes Budi Gunadi Sadikin dalam acara Kick Off Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer, Jumat (10/6).

Kemudian, pemanfaatan jejaring untuk mendekatkan pelayanan kesehatan hingga tingkat desa dan tingkat dusun akan diwujudkan dalam integrasi pelayanan kesehatan. Hal ini melibatkan pelayanan di puskesmas, sampai pelayanan di tingkat desa melalui Posyandu Prima, dan tingkat dusun melalui kegiatan posyandu dan kunjungan rumah oleh kader.

Budi menambahkan, perlu adanya penataan kelembagaan, sumber daya, dan pola pembinaan berjenjang agar integrasi pelayanan kesehatan sebagai salah satu inisiatif utama dapat berjalan secara optimal. Dalam hal ini, Kemkes bekerja sama dengan Kementerian Dalam Negeri serta Kementerian Desa PDTT.

Terkait digitalisasi, pihaknya menilai digitalisasi secara masif dan keseluruhan dapat mempermudah proses pelayanan dan pelaporan situasi kesehatan. Hal ini juga memperkuat pemantauan melalui sistem informasi pelayanan kesehatan primer di masing-masing wilayah.

"Kelembagaannya kita rapikan, fokus layanan kesehatannya kita standarkan dan kita lengkapi baik sarana prasarana maupun manusianya, kita akan digitalisasi keseluruhan sehingga mempermudah proses pelayanan dan pelaporan," ujar Budi.

Agenda Kick Off Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer pada Jumat (10/6) merupakan bagian dari kegiatan transformasi pelayanan kesehatan primer yang saat ini sedang dilaksanakan oleh Kemkes. Transformasi layanan kesehatan primer diharapkan dapat meningkatkan akses dan kualitas layanan kesehatan untuk mengatasi masalah kesehatan masyarakat dan mewujudkan masyarakat sehat.

Integrasi pelayanan kesehatan primer akan diterapkan terlebih dahulu di lokasi uji coba selama tiga bulan, yaitu sembilan provinsi yang mewakili empat setting wilayah di Indonesia yaitu perkotaan, perdesaan, terpencil, dan sangat terpencil. Kesembilan provinsi tersebut yaitu provinsi Riau, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, NTT, NTB, Maluku, dan Papua.