AJI: Masih banyak jurnalis keluhkan kesejahteraan
Perusahaan media, kata Abdul Manan, masih banyak yang tak menghargai kinerja dan keringat jurnalisnya.
Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Abdul Manan mengatakan, AJI menuntut agar kesejahteraan terhadap jurnalis menjadi perhatian perusahaan-perusahaan media.
"Ini merupakan bentuk solidaritas. Sementara buruh-buruh melakukan demonstrasi, kami ingin menyoroti kesejahteraan jurnalis sebagai buruh media," kata Manan dalam aksi peringatan Hari Buruh Internasional di Jakarta, Rabu (1/5).
Menurut Manan, hingga kini masih banyak jurnalis yang mengeluhkan kesejahteraannya. Perusahaan-perusahaan media, lanjutnya, seharusnya bisa menghargai kinerja dan keringat jurnalisnya.
Manan mengatakan, masih sedikit perusahaan media yang peduli terhadap upah lembur dan gaji yang masih jauh dari ideal.
"Upah kita kan, apalagi bagi jurnalis baru, masih tidak sesuai dengan keringat dan pikiran yang keluar," ujarnya.
Selain itu, kata Manan, masalah keselamatan jurnalis juga belum dipandang serius perusahaan media. Padahal, kata Manan, perusahaan tahu betul bagaimana jurnalis kerap mendapatkan perlakuan kurang menyenangkan ketika peliputan.
Perusahaan-perusahaan media, sebut Manan, juga masih banyak yang tak memberikan asuransi dan BPJS Ketenagakerjaan terhadap jurnalis atau kontributornya. Bahkan, katanya, banyak jurnalis yang dipekerjakan, namun belum menjadi karyawan.
Tuntutan lainnya, Manan berharap perusahaan-perusahaan media dapat memenuhi fasilitas ruang laktasi. Kemudian, ia juga berharap kekerasan terhadap jurnalis tidak pernah terjadi lagi.