sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Bharada E sempat bohong ke Kapolri soal pembunuhan Brigadir J

Bharada E ceritakan kejadian sesuai skenario Ferdy Sambo ke Kapolri.

Immanuel Christian
Immanuel Christian Rabu, 30 Nov 2022 17:31 WIB
Bharada E sempat bohong ke Kapolri soal pembunuhan Brigadir J

Terdakwa kasus pembunuhan berencana terhadap Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Richard Eliezer atau Bharada E sempat berbohong dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Hal itu diungkapkannya di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (30/11).

Bharada E mengatakan, kebohongan itu terkait skenario pembunuhan terhadap Brigadir J. Ia menyampaikan skenario yang dibuat sedari awal oleh Ferdy Sambo kepada Sigit.

“Pada saat saya bertemu Kapolri itu yang pertama itu ada pak Ferdy Sambo di depan. Jadi pas sebelum saya masuk ada pak Ferdy Sambo di depan dia peluk saya, dia bilang ‘Kau jelaskan sesuai skenario itu'. Jadi saya sempat berbohong kepada Pak Kapolri,” kata Bharada E, Rabu (30/11).

Kendati pertemuan pertama masih mengikuti skenario Ferdy Sambo, namun itu tidak berselang lama. Pertemuan kedua adegan yang sebenarnya terbuka lebar di meja Sigit.

“(Pertemuan kedua) sudah terbuka,” ujar Bharada E.

Sebelumnya, Bharada E mengatakan, skenario pembunuhan itu terjadi saat dirinya dipanggil Sambo untuk menemuinya di lantai 3 rumah pribadi di Saguling. Sambo membuka percakapan dengan pertanyaan kepada Bharada E.

“Kamu tahu nggak, ada kejadian apa di rumah saya?” tanya Sambo kepada Bharada E.

“Siap saya tidak tahu bapak,” jawab Bharada E. 

Sponsored

Tidak lama kemudian Putri datang dan duduk di samping Sambo. Pada sofa panjang, keduanya menghadap Bharada E, tetesan air mata mengiringi ucapan Sambo yang selanjutnya. 

“Yosua sudah melecehkan ibu,” kata Sambo seperti yang disampaikan Bharada E. 

Bharada E terkejut mendengarnya, dan takut di saat bersamaan. Pitam mulai menguasai Sambo dengan rasa tidak terima atas sikap Yosua.

Baginya Yosua sudah merendahkan dirinya dan menjatuhkan martabatnya. Setelah kemarahan yang meledak, Sambo terdiam dan kembali berbicara.

“Mati anak ini,” ujar Sambo.

Mantan jenderal bintang dua ini, langsung meminta Bharada E untuk menembak Yosua. Sebab, bila dirinya yang menembak maka tidak ada lagi yang menjadi pembela bagi mereka.

Namun, Bharada E tidak menjawab, ia masih takut. Dalam hening itu, Sambo mengutarakan skenario untuk penembakan tersebut. 

Skenario yang terbangun ini akhirnya menjadi modal dalam laporan polisi. Bahkan menjadi cikal bakal keruhnya kasus tersebut.

“Saya kaget, saya disuruh bunuh orang ini, saya kaget saya takut sudah kacau pikiran saya ini tertekanan saya ini,” kata Bharada E dalam persidangan.

Berita Lainnya
×
tekid