sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Januari 2022, Bio Farma uji klinik vaksin Sinovac sebagai booster 

Selain Sinovac, kata dia, Bio Farma juga akan menjalin kerja sama dengan Sinopharm dalam meningkatkan kapasitas produksi.

Manda Firmansyah
Manda Firmansyah Kamis, 18 Nov 2021 14:13 WIB
Januari 2022, Bio Farma uji klinik vaksin Sinovac sebagai booster 

PT Bio Farma (Persero) memulai melakukan uji klinik vaksin Covid-19 sebagai booster (dosis ketiga) pada awal 2022. Uji ini akan menggaet perusahaan Sinovac.

"Untuk penelitian dari Bio Farma sendiri, terkait vaksinasi booster memang baru akan dilakukan di Januari 2022. kami akan kerja sama dengan Sinovac untuk melakukan studi efikasi dosis booster dengan center uji klinik Unpad (Universitas Padjajaran)," ujar Kabag Ops Pelayanan PT Bio Farma Erwin Setiawan dalam diskusi virtual, Jumat (12/11).

Uji klinik dilakukan untuk mengetahui efikasi vaksinasi booster dalam memberikan perlindungan terhadap infeksi Covid-19. "Dari pihak Sinovac sendiri sudah melakukan studi efikasi terkait dengan dosis booster, dan hasilnya memang cukup baik, terjadi peningkatan yang signifikan dari penyuntikan booster vaksin Sinovac," tutur Erwin.

Selain Sinovac, kata dia, Bio Farma juga akan menjalin kerja sama dengan Sinopharm dalam meningkatkan kapasitas produksi. Sinopharm akan dilibatkan dalam program vaksinasi booster. 

Sponsored

Menurutnya, vaksin Merah Putih bisa pula digunakan sebagai booster pada pertengahan tahun 2022. Sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pastikan vaksinasi dosis ketiga atau booster untuk lanjut usia (lansia) tetap akan berjalan. Skenario vaksinasi ini akan dimulai pada Januari atau Februari 2022. 

Demikian disampaikan, Juru bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi. Saat ini, kata dia, pemerintah masih fokus menaikkan capaian vaksinasi dosis pertama dan kedua untuk kelompok lansia.

Sebab, vaksinasi dosis ketiga untuk mereka masih menjadi opsi. "Karena tadi, bahwa di Singapura juga (sama seperti di Indonesia) kasus berat berakhir kematian dari lansia. Jadi, itu yang harus kita selamatkan dan dahulukan," ucapnya dalam diskusi virtual, Selasa (16/11).

Berita Lainnya
×
tekid