sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Busana adat pilihan Jokowi saat HUT RI

Busana adat kembali dipilih Presiden Joko Widodo saat menghadiri upacara peringatan HUT ke-73 RI di Istana Merdeka.

Eka Setiyaningsih
Eka Setiyaningsih Jumat, 17 Agst 2018 14:37 WIB
Busana adat pilihan Jokowi saat HUT RI

Busana adat kembali dipilih Presiden Joko Widodo saat menghadiri upacara peringatan HUT ke-73 RI di Istana Merdeka. Tahun ini, ia memilih busana adat asal Aceh.

Busana yang dikenakan berupa beskap hitam dan celana hitam dengan selendang merah kecil yang diselempangkan di bahu kanan, sarung merah yang dipakai di bawah beskap dan tidak lupa tutup kepala berwarna kuning merah serta tanda jasa di dada kanan. Tahun lalu, Presiden mengenakan pakaian adat dari Tanah Tumbu, Kalimantan Selatan.

Tutup kepala atau topi meukeutop yang dikenakan Jokowi merupakan simbol kebanggaan bagi pria Aceh. Umumnya, tutup kepala semacam ini dikenakan pada upacara pernikahan tradisional Aceh.

"Ini pakai baju Aceh, negara kita kan tradisinya banyak sekali, pakaian adat ada ratusan, bahkan mungkin ribuan. Jadi banyak pilihan dan yang kami pilih ini," kata Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka Jakarta, Jumat (17/8), dilansir Antara.

Jokowi mengaku menjahit sendiri pakaian adat yang dikenakannya itu. Sementara itu, Ibu Negara Iriana Joko Widodo, tampak mengenakan baju adat dari Makassar. 

Jokowi tampil menyapa media sembari menggandeng cucunya, Jan Ethes Sri Narendra. Ayah Jan Etes yang juga anak sulung Jokowi, Gibran Rakabuming pun ada di sampingnya. Istrinya, Selvi Ananda terlihat mengenakan kebaya merah muda. Demikian pula dengan Kahiyang Ayu, putri Jokowi yang datang bersama suaminya, Bobby Nasution.

Tak hanya Presiden dan Ibu Negara, para pejabat negara dan tamu yang hadir dalam upacara tersebut juga mengenakan pakaian adat dari seluruh Indonesia. Misalnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla dan istrinya, Mufidah Kalla mengenakan baju adat Bugis, Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengenakan baju adat Sikka dari Nusa Tenggara Timur.

Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto mengenakan baju adat Sulawesi, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Panjaitan mengenakan kain ulos batak toba, Ketua DPR Bambang Soesatyo mengenakan baju adat Betawi, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution mengenakan baju adat batak Mandailing.

Sponsored

Dalam upacara tersebut, Jokowi menjadi inspektur upacara. Teks proklamasi dibacakan ketua DPR Bambang Soesatyo, serta pembacaan doa oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy.

Tarrisa Maharani Dewi dari Jawa Barat terpilih sebagai pembawa bendera Merah Putih, sedangkan Ruth Celine pembawa duplikat bendera Merah Putih, Kolonel Arhanud Tri Sugiyanto didapuk menjadi Komandan Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.

Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin menjelaskan Tim Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) yang bertugas untuk mengibarkan bendera Merah Putih pada Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia adalah Tim Nusa.

Tiga lainnya dari Kelompok 8 yang bertugas untuk mengibarkan bendera ialah Mohamad Ikbal Machmud sebagai Komandan Kelompok 8 yang mewakili Provinsi Gorontalo, Babogi Ikalawang sebagai pembentang bendera yang mewakili Provinsi Bengkulu, dan Sang Putu Hendra Adi sebagai pengerek bendera yang mewakili Provinsi Bali.

Sementara itu, Kolonel Arhanud Tri Sugiyanto, S.Sos didapuk menjadi Komandan Upacara. Selanjutnya, bertindak sebagai Komandan Kompi Paskibraka ialah Kapten Laut (P) Alfred Edward Manihuruk.

Adapun bertindak sebagai Perwira Upacara ialah Brigadir Jenderal TNI Herianto Syahputra, SIP, MSi.

Pantauan Alinea.id, upacara bendera peringatan Kemerdekaan ke-73 RI dihadiri Presiden ke-3 RI BJ Habibie, Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri serta mantan Wakil Presiden Try Sutrisno.

Sementara, Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhyono (SBY) tak menghadiri upacara peringatan Hari Kemerdekaan ke-73 RI.

Ribuan masyarakat hadir di depan Istana Merdeka menyasikan upacara tersebut. Saat pengibaran sang saka Merah Putih, masyarakat di luar pun turut serta memberikan gerakan hormat. Selanjutnya dalam menyanyikan lagu 17 Agustus, Syukur dan Maju Tak Gentar, masyarakat ikut bersorak-sorak dan bernyanyi bersama.

"Dirgahayu Republik Indonesia yang ke-73, semoga dalam rangka memeringati hari istimewa ini, pemimpin negara dapat mensejahterakan masyarakat, khususnya kalangan bawah, tidak hanya melihat kalangan atas," ucap Lisa (48), salah satu warga Jakarta Timur yang datang pukul 06.30 di Istana Merdeka untuk mengikti rangkaian upacara bendera peringatan kemerdekaan kepada Alinea.id, Jumat (17/8).

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid