sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

DKPKP Jakarta segera luncurkan lagi Program Pangan Murah

Program sempat terhenti karena selalu terjadi kerumunan dan membahayakan masyarakat di tengah pandemi Covid-19.

Ardiansyah Fadli
Ardiansyah Fadli Senin, 27 Apr 2020 15:22 WIB
DKPKP Jakarta segera luncurkan lagi Program Pangan Murah

Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (DKPKP) DKI Jakarta menghentikan sementara Program Pangan Murah sejak sebelum pembatasan sosial berskala besar (PSBB) sampai sekarang. Mencegah terjadinya kerumunan, salah satu alasannya.

"Distribusi Pangan Murah itu kami hentikan sebelum masa PSBB hingga saat ini. Karena itu, kan, terjadi kerumunan," kata Kepala Bidang Ketahanan Pangan DKPKP Jakarta, Bambang Purwanto, saat dihubungi Alinea.id, Senin (27/4).

Dirinya mengungkapkan, pernah menerapkan ganjil-genap untuk menebus program itu di beberapa lokasi. Namun, kerumunan tak terhindarkan.

"Makanya ke depan, warga kita kasih solusi terbaik dengan cara online. Mereka bisa pesan Pangan Murah itu tanpa harus datang ke pasar," jelasnya.

Pangan Murah yang telah dipesan akan dikirim melalui ojek daring (online) atau ojol. Biaya pengantaran bakal ditanggung Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta.

"Sesegera mungkin (direalisasikan), kalau perangkat bisa berfungsi semuanya. Kami juga enggak mau mereka (masyarakat) ada masalah pangan," jelas Bambang. Hingga kini DKPKP tengah mempersiapkan sistemnya.

Apabila cara manual tetap dilaksanakan, ungkap dia, akan membahayakan masyarakat karena berpotensi terjadinya penularan coronavirus baru (Covid-19). Apalagi, tak banyak yang mengikuti prosedur jaga jarak fisik (physical distancing) dan menggunakan masker.

"Kami enggak berani ngambil risiko. Dalam distribusi Pangan Murah, umumnya masyarakat, kan, sulit dikendalikan. Jadi, kami takut mereka tertular," ucapnya.

Sponsored

Sistem distribusi bantuan sosial (bansos) PSBB pun tidak bisa diterapkan. Pangkalnya, Pangan Murah tidak diperoleh secara gratis. 

"(Pangan Murah) ini harus ada mesin dan alat transaksi. Apalagi kalau secara aturan, kami diaudit oleh BPK (Badan Pemeriksa Keuangan)," tutup Bambang.

Program Pangan Murah menyasar masyarakat penerima bantuan. Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus, Kartu Pekerja Jakarta (KPJ), Kartu Lansia Jakarta (KLJ), dan Kartu Penyandang Disabilitas Jakarta (KPDJ), misalnya. 

Juga petugas prasarana dan sarana umum (PPSU), pegawai harian lepas (PHL) berpendapatan upah minimum provinsi (UMP), guru honorer, dan penghuni rumah susun (rusun) pemprov.

Penyalurannya digelar setiap bulan di gerai PD Dharma Jaya, pasar tradisional milik Perumda Pasar Jaya, JakGrosir, JakMart, gerai kewirausahaan terpadu, rusun, dan ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA). Diadakan tiap Senin-Sabtu, pukul 08.00-17.00. 

Sejumlah komoditas dijual "harga miring". Daging sapi Rp35.000 per kilogram, daging kerbau Rp30.000 per kilogram, daging ayam Rp8.000 per kilogram, telur ayam Rp10.000 per 15 butir, beras Rp30.000 per lima kilogram, ikan kembung Rp13.000 per kilogram, dan susu ultra high temperature process (UHT) Rp30.000 per karton.

DKPKP Jakarta menargetkan jumlah penerima Program Pangan Murah sebanyak 1.132.207 orang. Akumulatif per Desember 2019-Maret 2020, sebagian besar penerima manfaat yang terdaftar telah mengaksesnya.

Berita Lainnya
×
tekid