sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Emak-emak demo minta polisi tak brutal terhadap mahasiswa

Aksi demonstrasi di depan Polda Metro Jaya diikuti ibu rumah tangga, kaum miskin kota, perwakilan guru, dan korban penggusuran.

Akbar Ridwan
Akbar Ridwan Minggu, 29 Sep 2019 15:31 WIB
Emak-emak demo minta polisi tak brutal terhadap mahasiswa

Sejumlah emak-emak mendatangi Polda Metro Jaya, menggelar aksi unjuk rasa. Mereka mendukung aksi mahasiswa dan pelajar pada 23-25 September 2019. Menurut koordinator aksi, Kokom Komalawati, unjuk rasa ini sebagai bentuk keprihatinan orang tua.

"Kami melihat, ada berita tentang mahasiswa yang dipukuli, ditembak, bahkan sampai meninggal. Beberapa juga ditahan, dan orang tuanya tidak tahu," ujar Kokom saat ditemui Alinea.id di depan Polda Metro Jaya, Jakarta, Minggu (29/9).

Atas tindakan kekerasan polisi itu, para ibu mengutuknya. Kokom pun meminta aparat kepolisian dan Presiden Joko Widodo segera menghentikan tindakan represif. Menurut dia, intimidasi dan kekerasan tidak dilakukan kepada demonstran.

Sebab, kata dia, demonstran sedang mengkritisi kebijakan pemerintah, dan hal itu sebagai wujud kebebasan berpendapat.

"Kami minta kepada aparat kepolisian untuk menghentikan tindakan kekerasan, intimidasi, dan kita minta mahasiswa dan pelajar untuk dibebaskan," ujarnya.

Sementara itu, Kokom menuturkan, sekalipun pihak kepolisian mengatakan semua mahasiswa dan pelajar yang ditangkap pascaunjuk rasa di Jakarta beberapa waktu lalu sudah dibebaskan, faktanya salah seorang temannya masih belum mengetahui keberadaan keponakannya.

"Sampai saat ini belum pulang," katanya.

Aksi demonstrasi di depan Polda Metro Jaya diikuti ibu rumah tangga, kaum miskin kota, perwakilan guru, dan korban penggusuran.

Ada tiga butir tuntutan. Pertama, meminta aparat menghentikan intimidasi dan kriminalisasi terhadap pejuang demokrasi, aktivis buruh, pemuda, pelajar, mahasiswa, kaum tani, dan nelayan; memecat aparat kepolisian yang bertindak brutal dan tidak manusiawi dalam menangani kegiatan menyampaikan pendapat di muka umum; serta membebaskan massa aksi pemuda dan mahasiswa yang masih ditahan.

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid