sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Gagal ginjal akut pada anak, 133 meninggal dunia

241 anak teridentifikasi penyakit ganguan ginjal akut, 133 di antaranya meninggal dunia.

Gempita Surya
Gempita Surya Jumat, 21 Okt 2022 20:23 WIB
Gagal ginjal akut pada anak, 133 meninggal dunia

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan 241 anak teridentifikasi penyakit ganguan ginjal akut. Dari jumlah tersebut, 133 di antaranya meninggal dunia.

“Kita sudah mengidentifikasi terdapat 241 kasus gangguan ginjal akut (GGAPA) dengan 133 kematian atau 55% dari kasus,” ujar Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers secara daring, Jumat (21/10).

Budi Gunadi mengatakan, tren kenaikan ini terjadi sejak Agustus 2022 dan terus bertambah sampai dengan bulan ini.

Di sisi lain, Budi juga memastikan, kasus gagal ginjal akut pada anak ini tidak ada sangkut pautnya dengan Covid-19 atau vaksinasi. Disampaikan Budi, pihaknya melakukan penelitian atas lonjakan kasus yang terjadi pada Agustus 2022. 

"Kita coba mengaitkan ini, apa ini gara-gara Covid-19. Sesudah kita lihat, ternyata enggak, karena yang memiliki antibodi Covid-19 masih sedikit sekali," kata Budi.

Budi mengatakan, pihaknya kemudian melakukan tes patologi untuk mengetahui kemungkinan penyebab dari gangguan ini disebabkan patogen lain atau tidak. Namun, hasilnya juga nihil.

Lebih lanjut, kata Budi, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 5 Oktober lalu mengeluarkan pemberitahuan terkait gangguan gagal ginjal akut misterius pada anak di Gambia, Afrika. Gangguan ini disebabkan oleh senyawa kimia yakni etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG).

Atas temuan WHO tersebut, lanjut Budi, pihaknya melakukan pengecekan terhadap balita yang dirawat melalui tes toksikologi.

Sponsored

"Kita tes di anak-anak yang dirawat di RSCM. Dari 11 anak, 7 (anak) positif memiliki zat kimia berbahaya yaitu etilen glikol dan dietilen glikol. Itu ada di mereka, itu confirm disebabkan oleh senyawa kimia," ucap Budi.

Pihaknya melakukan lagi pengecekan terhadap dampak dari senyawa kimia tersebut terhadap metabolisme tubuh jika masuk ke organ ginjal. Disampaikan Budi, senyawa kimia ini memicu timbulnya kristal-kristal kecil yang tajam, sehingga dapat merusak ginjal terlebih pada balita.

"Logikanya nanti metabolisme tubuh pasti ginjalnya rusak, kemudian dilakukan biopsi, confirm. Ternyata ginjalnya rusak kaena adanya kalsium oksalat yang merusak ginjal," ucap dia.

Berita Lainnya
×
tekid