HUT GAM di Aceh diwarnai unjuk rasa, polisi turun tangan

Peringatan hari ulang tahun Gerakan Aceh Merdeka (GAM) ke-44 yang digelar setiap 4 Desember diwarnai aksi unjuk rasa di Masjid Baitul Rahman, Banda Aceh. Namun, aparat kepolisian dapat mengatasi jalannya aksi tersebut setelah melalui proses negosiasi.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Awi Setiyono mengatakan, para demonstran menuntut untuk memasang tanda gambar GAM di pemerintahan Aceh sesuai Perjanjian Helsinki.

"Tuntutan itu dilakukan secara sporadis di Masjid Baitul Rahman. Memang itu di luar apa yang disampaikan oleh pimpinan mereka bahwasanya peringatan disampaikan untuk di daerah masing-masing, ternyata ada beberapa kelompok orang yang menyampaikan aspirasinya di depan masjid itu," kata Awi, di Mabes Polri, Jakarta selatan, Jumat (4/12).

Menurut Awi, situsi di Aceh secara keseluruhan dinyatakan kondusif. Kendati demikian, aparat kepolisian tetap mengantisipasi adanya pergerakan untuk menjamin keamanan masyarakat.

"Ya, pada intinya demikian yang penting kan situasi kondusif sudah berjalan dengan normal kembali yang tadinya sempat ada semacam demo," tutur Awi.

Sebelumnya, Kepala Bidang Humas Polda Aceh Kombes Ery Apriyono menyampaikan bahwa Polda Aceh dan jajarannya meningkatkan patroli menjelang peringatan hari lahir GAM yang diperingati setiap 4 Desember tersebut.