sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Siti Nadia: HWG ketiga akan bahas diversifikasi geografis pusat riset

Pertemuan ketiga ini, akan mengundang 19 negara anggota G20, lima negara di luar anggota G20, lima negara perwakilan wilayah regional.

 Atikah Rahmah
Atikah Rahmah Kamis, 18 Agst 2022 16:27 WIB
Siti Nadia: HWG ketiga akan bahas diversifikasi geografis pusat riset

Juru bicara Kementerian Kesehatan untuk Presidensi G20 Indonesia Siti Nadia Tarmizi menyampaikan, rangkaian acara penyelenggaraan 3rd G20 Health Working Group (HWG) yang dilaksanakan di Bali, pada 22-24 Agustus 2022. Hal itu disampaikannya di press conference "Road to 3rd Health Working Group”, pada Kamis (18/8), secara daring.

"HWG pertemuan ketiga akan membahas pentingnya diversifikasi geografis pusat riset dan manufaktur, untuk pengembangan vaksin, obat-obatan, dan alat diagnostik terutama akses di negara-negara berkembang," kata dia.

Pertemuan ketiga ini, akan mengundang 19 negara anggota G20, lima negara di luar anggota G20, lima negara perwakilan wilayah regional, dan 14 organisasi internasional.

Terdapat empat sesi yang akan dibahas di 3rd Health Working Group. Pertama membangun jaringan antara peneliti dan manufaktur di negara-negara G20, terkait kedaruratan kesehatan masyarakat atau respons pandemi kedepan. Kedua, penguatan jaringan peneliti dan manufaktur. Ketiga, peran kemitraan antara pihak pemerintah dan swasta untuk mendukung jaringan peneliti dan manufaktur. Keempat, inisiatif G20 untuk memperkuat ekosistem riset dan manufaktur

Sponsored

HWG ke-3 merupakan rangkaian dari diplomasi Indonesia, di bidang kesehatan dalam upaya memperkuat arsitektur kesehatan global yang dilaksanakan sejak pertemuan HWG 1 dan 2.

Pemerintah sangat berharap 3rd Health Working Group bisa menyepakati tanggung jawab mengembangkan, meningkatkan, dan memperkuat kapasitas penelitian dan manufaktur, terutama di negara-negara berkembang. Kemudian, berbagi mekanisme dan menyelaraskan peraturan-peraturan untuk memudahkan proses pengembangan kapasitas global dan memastikan percepatan ketersediaan, terutama vaksin. Serta adanya kesepakatan kolaborasi uji klinis multicenter antara pusat penelitian dan manufaktur di negara-negara G20.

Berita Lainnya
×
tekid