sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Ibas benarkan isi pidato politik AHY: Kita fair

"Itu bukan statement yang dibuat-buat untuk mendiskreditkan kerja pemerintah atau menyinggung pihak mana pun. "

Marselinus Gual
Marselinus Gual Rabu, 15 Mar 2023 12:48 WIB
Ibas benarkan isi pidato politik AHY: Kita <i>fair</i>

Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas, memastikan isi pidato kakaknya yang juga Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Dia mengklaim, apa yang disampaikan tersebut bukanlah kabar bohong.

AHY menyampaikan pidato politik di hadapan kader Demokrat di Senayan, Jakarta, pada Selasa (14/3) malam. Isi pidatonya menyinggung mahalnya harga bahan pokok, penegakan hukum kebablasan, serta penundaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 dan isu Presiden Joko Widodo (Jokowi) 3 periode.

"Saat Ketua Umum Partai Demokrat menegaskan bahwa rakyat sedang susah, itu bukan isapan jempol. Itu bukan statement yang dibuat-buat untuk mendiskreditkan kerja pemerintah atau menyinggung pihak mana pun. Itu memang pernyataan yang didasarkan pada fakta lapangan," katanya, Rabu (15/3).

Bagi Ibas, tidak mungkin AHY mengarang cerita. Pangkalnya, apa yang disampaikan juga kerap diterimanya saat reses ke daerah pemilihan (dapil) di Jawa Timur (Jatim).

"Sekali lagi, itu suara rakyat dan harus disampaikan. Kita fair; yang baik kita apresiasi, tapi kalau ada suara seperti keluhan terkait harga-harga, ya, harus juga disampaikan meskipun mungkin akan terdengar pahit," tuturnya.

"Jangan lupa, Ketua (AHY) juga menyampaikan bahwa banyak pelaku UMKM masih kesulitan bangkit dari keterpurukan pascapandemi, khususnya, untuk mendapatkan akses dan bantuan modal usaha. Ini tentu informasi yang baik, ya, bahan evaluasi, harus diperhatikan," sambungnya.

Ibas pun mendorong pemerintah segera menyelesaikan berbagai masalah yang disinggung AHY dalam pidato politiknya. Misalnya, guru honorer yang tidak kunjung diangkat sebagai aparatur sipil negara (ASN) dan generasi muda sulit mendapatkan pekerjaan.

"Demokrat dalam hal ini sudah sering menyampailkan bahwa dari berbagai dialog kami dengan generasi muda, isu lapangan kerja sangat sering menyeruak. Sementara di sisi lain, di zaman digital ini, ketimpangan akses digital antara masyarakat desa dan kota masih cukup besar," paparnya.

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid