sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Gempa Donggala dan Palu 7,7 SR telan korban tewas

BMKG mencatat gempa bumi di Donggala dan Palu menelan korban tewas.

Ayu mumpuni Dimeitri Marilyn
Ayu mumpuni | Dimeitri Marilyn Jumat, 28 Sep 2018 23:15 WIB
Gempa Donggala dan Palu 7,7 SR telan korban tewas

BMKG mencatat gempa bumi di Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah, mengakibatkan korban jiwa. 

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan pascagempa bumi dan tsunami 7,4 SR di Donggala dan Palu menelan 1 orang korban jiwa. Pernyataan Dwikorita Karnawati disampaikan dalam konfrensi pers di kantor BMKG di Jakarta Pusat, Jumat, (28/9).

"Hingga saat ini sudah ada laporan dampak kerusakan akibat gempa tersebut dan dilaporkan juga dari BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) satu orang meninggal dan 10 orang luka-luka dan puluhan orang dilarikan ke rumah sakit akibat gempa," kata dia. 

Mantan moderator Capres 2014 tersebut mengatakan bahwa pada klimaks gempa yang berpotensi tsunami tersebut diperkirakan mencapai 7,7 magnitudo. Namun menurut Dwikorita ada dua perbedaan titik magnitudo di dua lokasi berbeda. Untuk di Palu berkekuatan 7,7 magnitudo dan di Donggala berkekuatan 7,4 Magnitudo atau SR.

"Dan perlu kami sampaikan sebelum gempa di Donggala 7,4 magnitudo, BMKG telah mengeluarkan rilis gempa di dua lokasi yang berbeda. Jadi ada dua peringatan yang dikeluarkan siaga dan waspada karena berbeda kekuatan," ucapnya.

Korban gempa tersebut akibat gelombang tsunami 1,5 meter akibat gempa bumi 7,7 SR di Donggala, Palu, Sulawesi Tengah.

"Hasil pengamatan ada kenaikan air muka laut mulai dari 6 cm dari tide gauge di Mamuju pada pukul 17.27 WIB dan terpantau dari saksi mata di lapangan mencapai 1,5 meter di pantai Palu," kata Mantan Rektor Univeritas Gadjah Mada tersebut.

Dari hasil pemantauan BMKG terlihat setelah tsunami datang, air semakin surut, dan dengan surutnya air yang teramati maka peringatan dini tsunami diakhiri pada 17.36 WIB.

Sponsored

"Artinya memang benar tsunami terjadi hingga 1,5 meter namun kejadian tersebut telah berakhir pada pukul 17.36 WIB dan BMKG sudah mengakhiri peringatan dini tsunami," kata Dwikorita.

Gempa dirasakan sangat keras terjadi di Kecamatan Sirenja, Kabupaten Donggala karena dekat dengan pusat gempa. Pusat gempa juga dinyatakan oleh Ketua BMKG memiliki kedalaman 10 km dari air muka laut.

Pasca gempa tersebut beberapa rumah roboh dan rusak akibat gempa. Masyarakat panik dan berhamburan keluar rumah. (Ant)

Berita Lainnya
×
tekid