close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi anak buah kapal (ABK) Long Xing 629 tiba di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (8/5). Sebanyak 14 WNI ABK yang diduga mengalami eksploitasi di kapal berbendera China tersebut tiba di Indon
icon caption
Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi anak buah kapal (ABK) Long Xing 629 tiba di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (8/5). Sebanyak 14 WNI ABK yang diduga mengalami eksploitasi di kapal berbendera China tersebut tiba di Indon
Nasional
Jumat, 08 Mei 2020 22:46

Menteri KKP janji carikan lapangan kerja untuk 14 ABK Long Xing 629 

14 ABK harus menjalani karantinan selama 14 hari sesuai protokol kesehatan Covid-19.
swipe

Sebanyak 14 anak buah kapal (ABK) Long Xing 629 tiba di Bandara Soekarno-Hatta setelah menempuh perjalanan udara tujuh jam dari Korea Selatan, Jumat (8/5) sore. Kedatangannya, disambut oleh Dirjen Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Zulficar Mochtar.

Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Edhy Prabowo, mengatakan KKP akan terus mengawal kasus dugaan eksploitasi terhadap ABK asal Indonesia, yang bekerja di kapal berbendera Tiongkok tersebut.

"Bagaimana kabarnya? Saya harap semuanya masih semangat ya. Saya turut berduka cita atas berpulangnya sahabat kalian. Saya menyapa kalian intinya satu, saya berusaha menciptakan lapangan pekerjaan. Insyaallah, lapangan pekerjaan sangat terbuka di sektor perikanan," kata Edhy, dalam keterangan tertulis, Jumat (8/5).

Setiba di Indonesia, 14 ABK akan kembali menjalani karantinan selama 14 hari sesuai protokol kesehatan coronavirus baru (Covid-19). "Sekarang waktunya isitrahat dulu. Kami, fokus ikuti prosedur. Apa-apa yang menjadi kendala selama di sini, tolong sampaikan ke kami," tutur Edhy.

Sebelumnya (7/5), pemerintah Indonesia berupaya memulangkan 14 ABK kapal Long Xing 629 bersama jenazah rekannya berinisial EF. Kapal Long Xing 629, memperkerjakan sebanyak 18 ABK asal Indonesia. Para ABK mengarungi lautan lepas dengan gaji hanya sebesar 140.000 won atau setara Rp. 1,7 juta setelah 13 bulan bekerja.

Kapal Long Xing 629, berbendera Republik Rakyat China itu berangkat dari Busan, Korea Selatan, pada 14 Februari 2019. Kapal ini menangkap ikan tuna selama 8 bulan di laut lepas sekitar Samoa, negara kepulauan di Samudra Pasifik.

Di bulan Desember 2019, dua ABK asal Indonesia di kapal Long Xing 629 meninggal dunia dan jenazahnya dilarungkan ke laut lepas. Lantas, untuk menghindari penolakan berlabuh karena insiden kematian, para ABK tersebut dipindahkan ke kapal Tian Yu 8 yang tengah melakukan perjalanan menuju Busan, Korea Selatan.

Nahas, di sekitar perairan Jepang, ABK berinisial AR meninggal. Setiba di Busan, seorang ABK berinisial EF meninggal dunia karena pneumonia saat dilarikan ke rumah sakit.

img
Manda Firmansyah
Reporter
img
Achmad Rizki
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan