sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Kuasai Afghanistan, JK: Perang sebenarnya antara Taliban dengan Amerika

Bagi Jusuf Kalla (JK), Amerika Serikat tidak memenangi peperangan di Afghanistan, padahal menjadi perang terlama.

Silvia Ng
Silvia Ng Sabtu, 21 Agst 2021 17:42 WIB
Kuasai Afghanistan, JK: Perang sebenarnya antara Taliban dengan Amerika

Mantan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla (JK), menilai, lawan sebenarnya Taliban adalah Amerika Serikat (AS) bukan pemerintahan Ashraf Ghani di Afghanistan. Pangkalnya, pernah dikalahkan "Negeri Paman Sam" setelah sempat berkuasa sejak 1996-2001.

"Ada tiga pihak sebenarnya yang berada dalam suatu situasi perang di antara mereka, tapi perang sebenarnya itu antara Taliban dengan Amerika,” ungkapnya dalam webinar, Sabtu (21/8). "Karena memang Amerika menjatuhkan Taliban dalam pemerintahan."

Politikus senior Partai Golkar ini menambahkan, tujuan AS berperang di Afghanistan tidak jelas. Satu-satunya alasan terkuat adalah menangkap pendiri Al Qaeda, Osama bin Laden, karena dianggap dalang pengeboman Gedung World Trade Center (WTC) di New York, pada 2001.

"Walaupun juga kita tahu bersama-sama, Osama bin Laden tidak berada di Afghanistan pada saat ditangkap, dia berada justru di Pakistan. Karena itulah, maka Amerika berperang di Afghanistan. Tapi, itu sebenarnya tujuannya tidak jelas. Dari segi rakyatnya sendiri bingung untuk apa dia (Amerika) berperang," tuturnya.

Setelah 20 tahun berperang, sambung JK, AS tidak ingin pulang terbirit-birit layaknya di Vietnam. Karenanya, AS menerima perundingan yang berisi perjanjian akan meninggalkan Afghanistan pada Mei 2021, yang akhirnya diundur hingga Agustus.

"Itu sebenarnya keresahan karena perang 20 tahun merupakan perang terlama oleh Amerika dan perang yang tidak dimenangkan oleh Amerika. Amerika selalu menang melawan perang besar, tetapi tidak pernah menang melawan perang gerilya," paparnya.

"Nah, 20 tahun Amerika perang dengan biaya USD$2 triliun, jadi sama dengan kira-kira Rp30.000 triliun. Anda bayangkan itu, kira-kira 12 tahun anggaran kita (Indonesia)," imbuh dia.

Setelah berpulangnya AS, banyak yang mengatakan Taliban hebat karena dapat menguasai Afghanistan. Namun, tidak demikian baginya. Apalagi, masing-masing pihak kepada JK mengaku ingin berkompromi.

Sponsored

“Karena itulah, justru yang memenangkan situasi ini karena pulangnya Amerika dengan perundingan," ucapnya.

Di sisi lain, menurutnya, AS berharap terjadi perang saudara antara pemerintahan Ghani dengan Thaliban pasca-pasukannya kembali ke Tanah Air dari Afghanistan. Namun, harapan itu tidak terjadi.

"Kita tahun semua, itu setelah Amerika mau pergi, Taliban maju, tentara-tentara pemerintah tidak ada yang melawan, tidak mau perang saudara. Jadi, bukan Taliban itu hebat sebenarnya, tetapi karena tentara-tentara Afghanistan mundur, melarikan diri," urainya.

Meski demikian, JK menilai, keputusan militer Afghanistan untuk mundur merupakan solusi terbaik lantaran menghindari terjadinya perang saudara. "Kalau terjadi perang saudara, habislah itu pemerintah dan umat Islam juga bisa habis."

Berita Lainnya
×
tekid