sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Jokowi optimistis stunting turun di 14% pada 2024

BKKBN diminta menaruh perhatian serius terkait hal tersebut.

Nanda Aria Putra
Nanda Aria Putra Kamis, 28 Jan 2021 12:40 WIB
Jokowi optimistis stunting turun di 14% pada 2024

Presiden Joko Widodo (Jokowi) optimistis target penurunan angka stunting menjadi 14% pada 2024 dapat tercapai, meskipun berat untuk dilakukan.

Dia meyakini, dengan koordinasi yang erat manajemen di lapangan, dan dikelola oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) maupun kementerian serta lembaga terkait hal itu dapat diwujudkan.

"14% bukan angka yang mudah, tetapi saya meyakini kalau di lapangannya dikelola dengan manajemen yang baik, ini bukan angka yang sulit," katanya saat Pembukaan Rakornas Kemitraan Program Bangga Kencana secara virtual, Kamis (28/1).

Dia pun mengingatkan agar BKKBN menaruh perhatian serius terkait hal tersebut. Lebih lagi, penduduk Indonesia saat ini didominasi oleh generasi muda, baik mereka yang baru berkeluarga maupun yang akan berkeluarga. 

Untuk itu, keluarga muda harus betul-betul disiapkan secara matang, karena di tangan mereka nasib bayi baru lahir maupun yang akan lahir ditentukan kebutuhan gizinya.

"Sehingga pada saat Indonesia emas itu (2045), yang muncul adalah keluarga sehat, keluarga yang produktif, keluarga-keluarga yang memiliki kualitas," ujarnya.

Jokowi juga mengimbau BKKBN beserta jajaran untuk berperan aktif melakukan sosialisasi di tengah masyarakat. Apalagi perangkat teknologi digital yang semakin berkembang saat ini akan memudahkan menjangkau masyarakat yang lebih luas.

"Metode komunikasi BKKBN harus berubah, harus berkarakter kekinian," ucapnya.

Sponsored

Adapun tingkat stunting pada 2019 masih berada di level 27,6%, dan diperkirakan mengalami peningkatan akibat dari pandemi Covid-19 pada 2020. Namun, target jangka panjang tetap harus dikejar.

BKKBN dibebani tugas untuk menurunkan tingkat stunting sebesar 2,7% per tahun atau angka anak yang gagal tumbuh harus lebih rendah dari 680.000 per tahun, jika target sebesar 14% ingin diraih.

Berita Lainnya
×
tekid