sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Kemenag minta guru Al-Zaytun hati-hati berbicara

Ponpes Al-Zaytun dalam beberapa waktu terakhir menjadi sorotan publik karena dinilai mengajarkan ajaran Islam yang menyimpang.

Fatah Hidayat Sidiq
Fatah Hidayat Sidiq Minggu, 20 Agst 2023 13:29 WIB
Kemenag minta guru Al-Zaytun hati-hati berbicara

Kementerian Agama (Kemenag) meminta guru-guru Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Zaytun di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat (Jabar) mengajarkan sikap moderat kepada para santri. Pun harus berhati-hati dalam bertutur kata dan bersikap karena bisa ditiru peserta didik.

"Guru madrasah memiliki peran penting untuk memberikan pemahaman yang toleran sejak dini kepada peserta didik. Guru madrasah harus berhati-hati dalam berbicara kepada siswa karena apa yang diucapkan oleh guru bisa jadi kenyataan," ujar Direktur GTK Madrasah Ditjen Pendidikan Islam Kemenag, M. Zain.

Dalam Rapat Koordinasi-Sharing Direktorat GTK Madrasah yang melibatkan 40 guru MI, MTs, dan MA Al-Zaytun itu, Zain juga mengajak peserta didik dapat memahami minat, bakat, dan kemampuan para murid.

"Semisal ada murid yang suka matematika, sains, bahasa, melukis, dan lain-lain. Guru harus bisa memfasilitasi itu. Dengan demikian, Kecerdasan-kecerdasan siswa bisa terekspos dan dimaksimalkan," tuturnya, menukil situs web Kemenag.

Selain itu, ia menekankan pentingnya guru mewujudkan madrasah menjadi sekolah kreatif. Karenanya, penting menerapkan konsep "madrasahku surgaku" (madrasati jannati).

"Kalau para siswa ini sudah merindukan madrasahnya, tempat belajarnya, maka otomatis mereka juga akan cinta atau bahkan kecanduan untuk belajar di madrasahnya," ucap Zain.

Kegiatan juga beragendakan sharing session yang dipandu perwakilan Densus 88 Mabes Polri. Tujuannya, mendengar pendapat para guru Al-Zaytun dalam menciptakan madrasah kondusif bagi peserta didik.

Diketahui, Ponpes Al-Zaytun di Indramayu dalam beberapa waktu terakhir menjadi sorotan publik. Pangkalnya, dinilai memberikan ajaran Islam yang menyimpang.

Sponsored

Kendati demikian, pemerintah memastikan takkan membubarkan ponpes yang didirikan Panji Gumilang itu. Pangkalnya, langkah tersebut hanya bakal melahirkan preseden buruk.

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD, mencontohkan dengan Ponpes Al Mukmin. Tempat itu tidak dibubarkan pemerintah sekalipun dikenal melahirkan tokoh ekstremisme, seperti Abu Bakar Ba'asyir.

"Kalau kami membubarkan pesantren nanti jadi preseden. Suatu saat kalau ada orang lain yang berkuasa, visinya beda dengan kami, cara memandang Islam beda dengan kami, cara menghadapi negara beda dengan kami, bisa saja pesantren-pesantren kami yang dibubarkan," urainya, dalam Halaqah Ulama Nasional di Ponpes Sunan Drajat, Lamongan, pada 12 Juli 2023.

Berita Lainnya
×
tekid