sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Komnas HAM dapatkan keterangan soal 5 alat perekam CCTV

Keteranan tentang CCTV di TKP penembakan Brigadir J didapat usai memeriksa Puslabfor Polri.

Gempita Surya
Gempita Surya Rabu, 10 Agst 2022 19:27 WIB
Komnas HAM dapatkan keterangan soal 5 alat perekam CCTV

Komnas HAM memanggil tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri terkait penyelidikan kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat. Pemeriksaan tersebut berlangsung di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Rabu (10/8).

"Jadi hari ini, tim Labfor dari kepolisan datang memenuhi undangan Komnas HAM dan memberikan keterangan terkait balistik dan forensik, juga lainnya," kata Komisioner Pendidikan dan Penyuluhan Komnas HAM, Beka Ulung Hapsara, dalam keterangannya pers, Rabu (10/8).

Beka mengatakan, selain mendalami keterangan hasil uji balistik, pihaknya juga memperoleh informasi dari satu ponsel yang disampaikan tim Labfor Polri. Selain itu, Komnas HAM juga mendapatkan data terkait rekaman CCTV dari lima perangkat perekam video digital atau Digital Video Recorder (DVR).

"Soal DVR, kaitannya dengan rekaman CCTV. Jadi, ada lima DVR tadi yang disampaikan informasi dan datanya ke Komnas HAM. Kemudian juga data terkait HP, ada satu HP yang diberikan (Puslabfor)," ujar Beka.

Komisioner Pemantauan/Penyelidikan Komnas HAM Choirul Anam menambahkan, pihaknya pernah meminta tim digital forensik untuk melakukan uji forensik terhadap DVR tersebut. Hasil uji forensik tersebut, kata Anam, menjawab pertanyaan Komnas HAM terkait kondisi alat perekam itu.

"Kami diberikan hasilnya. Kalau ada pertanyaan apakah itu rusak, tidak rusak, kenapa rusak, atau apapun kondisinya, tadi kami dikasih tau. Jadi hasil dari Labfor mereka, kita diberitahu metodenya apa, yang rusak apa. Kalau ada yang rusak, kami dikasih cukup detail, juga bagaimana mereka melakukan proses terhadap DVR," ucap Anam.

Namun, Anam enggan memberikan penjelasan lebih rinci terkait keterangan yang digali ataupun lokasi DVR yang berkaitan dengan CCTV dalam perkara penembakan Brigadir Yosua itu. Sebab, kata Anam, saat ini proses pemeriksaan masih berlangsung dan Komnas HAM belum menyampaikan kesimpulan terkait perkara ini.

"Seperti yang waktu itu kami sampaikan, ada lima DVR, sekarang sedang diproses. Hasilnya sudah disampaikan kepada kami, nanti kami akan umumkan di kesimpulan kami," ujarnya.

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid