sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Literasi digital, Menkominfo targetkan 50 juta orang teredukasi

Kominfo berencana mengadakan sekitar 20.000 pelatihan literasi digital.

Manda Firmansyah
Manda Firmansyah Kamis, 20 Mei 2021 15:26 WIB
Literasi digital, Menkominfo targetkan 50 juta orang teredukasi

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) melalui program literasi digital nasional yang diluncurkan pada Kamis (20/5) berencana mengadakan sekitar 20.000 pelatihan. Modul kurikulum pelatihan merujuk pada empat pilar literasi digital, yaitu digital ethic (etika digital), safety (keamanan digital), skill (kemampuan digital), dan culture (budaya digital).

Ke depan, setiap tahunnya, program ini bakal menjangkau lebih dari 12,4 juta partisipan pelatihan di 514 kabupaten/kota di 34 provinsi di Indonesia. “Sasaran program yang melompat jauh dari capaian sebelumnya menandakan keseriusan pemerintah dalam melakukan terobosan, dan keseriusan melakukan akselerasi di bidang pengembangan sumber daya manusia digital,” ujar Menkominfo Johnny G. Plate dalam konferensi pers virtual, Kamis (20/5).

Kementerian Komunikasi dan Informatika menargetkan 50 juta masyarakat Indonesia dapat teredukasi melalui program literasi digital hingga 2024 nanti. Diharapkan, rezim berikutnya dapat meningkatkan pencapaian jumlah masyarakat Indonesia yang teredukasi terkait literasi digital.

Literasi digital merupakan keniscayaan seiring sejalan dengan peningkatan penggunaan internet. Saat ini, pengguna internet di Indonesia mencapai 196,7 juta. Di sisi lain, ada potensi ekonomi digital di Indonesia yang diproyeksikan bisa tembus USD 124 miliar pada 2025 mendatang.

Sponsored

Sebelumnya, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim menyebut, generasi muda biasanya belum memiliki benteng yang cukup kuat untuk menangkal pengaruh buruk teknologi. Padahal, diperlukan pendekatan strategis untuk meningkatkan literasi digital. Sebab, kecakapan digital bukan sekadar kemampuan menggunakan gawai. Namun, juga terkait kecerdasan dan bijak dalam penggunaanya.

Dalam memperingati Hari Kebangkitan Nasional, kata dia, perlu merefleksikan kembali makna kelahiran organisasi Boedi Oetomo sebagai tonggak sejarah bangsa Indonesia mencapai kemerdekaan.

“Saat ini kita perlu bersama-sama merefleksikan kembali makna dari kebangkitan nasional, bangkit berarti keluar dari keterpurukan, bangkit berarti cakap dan tanggap dalam perkembangan teknologi, bangkit berarti belajar bahagia dan merdeka,” ucapnya dalam konferensi pers virtual hari ini.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid