sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Jelang libur Natal dan tahun baru, Menkes imbau waspada penularan Covid-19 di awal 2023

Berdasarkan riwayat kasus, Indonesia sempat mengalami puncak kasus mencapai hampir 600 ribu per hari.

Erlinda Puspita Wardani
Erlinda Puspita Wardani Minggu, 23 Okt 2022 12:09 WIB
Jelang libur Natal dan tahun baru, Menkes imbau waspada penularan Covid-19 di awal 2023

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunawan Sadikin melaporkan kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia untuk bulan Juli hingga Agustus 2022 lebih sedikit dibanding periode yang sama di tahun lalu. Meski demikian, ia tetap mengimbau agar kewaspadaan masyarakat harus tetap dijaga. Ini karena jelang awal tahun 2023, berdasarkan pengalaman kasus Covid-19 akan meningkat pascalibur Natal dan tahun baru.

“Ujiannya nanti akan kita lihat di awal tahun depan, karena beberapa varian baru seperti BA.2.7.5 sudah terjadi di India,” kata Menkes Budi mengutip dalam keterangannya, Minggu (23/10).

Kenaikan kasus telah terjadi di beberapa negara tetangga Indonesia, yaitu Singapura yang semula hanya ratusan kini melonjak naik menjadi 6 ribu kasus per hari. Jumlah ini terlampau jauh dibandingkan dengan kasus di Indonesia yang mencapai 2 ribu kasus per hari.

Menkes menyampaikan, kenaikan kasus pada Juli hingga Agustus 2022 hampir terjadi di seluruh dunia yang disebabkan munculnya varian Omicron B4 dan B5. Namun beberapa negara seperti India dan China termasuk Indonesia masih mengalami kenaikan yang sedikit pada periode tersebut.

“Ini artinya Indonesia memang sudah berhasil menangani pandemi dengan recovery lebih baik. Terutama di bulan Juli hingga Agustus ini, karena masih ada tantangan dari varian baru yang masih akan tumbuh,” ujarnya.

Terkait vaksinasi, Budi menyebutkan hingga saat ini sudah 440 juta dosis telah disuntikkan ke lebih dari 204 juta populasi masyarakat Indonesia.

“Mudah-mudahan nanti di Januari hingga Februari 2023 kita bisa mencegah kenaikkan kasus dengan baik seperti di bulan Juli sampai Agustus 2022. Sehingga Indonesia akan menjadi salah satu dari sedikit negara di dunia yang selama 12 bulan berturut-turut tidak mengalami lonjakan kasus,” lanjut Budi.

Ia pun meminta kerja sama seluruh masyarakat dan pemerintah untuk tetap disiplin protokol kesehatan yaitu menggunakan masker, rajin mencuci tangan, dan melakukan vaksinasi hingga booster.

Sponsored

Berdasarkan riwayat kasus, Indonesia sempat mengalami puncak kasus mencapai hampir 600 ribu per hari dan pasien yang di rawat inap mencapai 100 ribu orang per hari. Jumlah ini terus menurun hingga kini tercatat kasus 2 ribu per hari dan pasien rawat inap sebanyak 3 ribu orang. Penurunan juga terus terjadi pada kasus kematian, sebelumnya Indonesia pernah mencatatkan kasus kematian tertinggi karena Covid-19 mencapai 1.800 orang per hari, namun saat ini sebanyak 17 hingga 19 orang per hari.

“Jadi itu adalah pencapaian yang kita raih di masa pandemi ini, dan seluruh dunia juga mengakui bahwa pencapaian ini termasuk yang paling baik, khususnya di gelombang terakhir varian omicron BA.4 dan BA.5,” pungkas Budi. 

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid