sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Mohamad Taufik: Kota Tua harus direvolusi 

Disbud DKI dinilai, kurang memiliki daya imajinasi menyulap bangunan tua menjadi wisata dunia.

Ardiansyah Fadli
Ardiansyah Fadli Minggu, 19 Jul 2020 21:08 WIB
Mohamad Taufik: Kota Tua harus direvolusi 

Di Jakarta banyak objek wisata yang bisa menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD). Misalnya, museum di kawasan Kota Tua dapat dimanfaatkan untuk kegiatan komersil dan menarik pariwisata lebih banyak lagi.

Wakil Ketua DPRD DKI, Mohamad Taufik menilai, Dinas Kebudayaan (Disbud) DKI kurang memiliki daya imajinasi menyulap bangunan tua menjadi wisata dunia. Karena itu, dia meminta, Disbud DKI memaksimalkan peran dan fungsi museum-museum yang ada di Jakarta.

Kota Tua, menurut dia, selain sebagai wisata sejarah harus dapat menjadi ruang publik yang nyaman bagi aktivitas masyarakat. "Museum Kota Tua juga perlu dipikirin, mesti punya value, kalau bicara jujur kan, gak punya value, museum ya museum, bagaimna mengoptimalkan peran museum, kenapa museum tidak dijadikan sarana meeting room juga, kan menarik," kata Taufik di Jakarta, Minggu (19/7)/ 

Taufik menyatakan, Disbud DKI mesti melakukan terobosan agar museum tidak hanya menjadi tempat wisata yang saat kurang diminati masyarakat. Padahal kata dia, terdapat puluhan puluhan museum yang ada di Jakarta. 

Sponsored

"Setiap museum ada meeting roomnya, bisa digunakan untuk siapa saja, jadi mereka nanti bisa rapat di museum. Nanti kami bilang ke disbub, kamu berdayakan ini museum," ujarnya, 

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra DKI itu menilai, perhatian yang diberikan Pemprov DKI terhadap museum sangat minim. Terlebih saat ini, tengah menggarap proyek museum Rasulullah dan Masjid di Ancol Jakarta Utara. 

Kareannya, museum yang ada saat ini harusnya dirawat terlebih dahulu. "Jadi, kami sudah pelajari bahwa museum salah satunya Kota Tua saja saat ini valuenya kurang. Jadi, minggu depan kami akan kesana, itu udah bertahun-tahun mau revitalisasi. Sudahlah, kami tidak ngomong revitalisasi, tapi revolusi kota tua," ujarnya. "Setiap museum ada meeting room. Masalah ini, tidak pernah di campaign ke publik," tambah dia.

Berita Lainnya
×
tekid