close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Seorang nelayan merapikan jala untuk menangkap ikan di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Binuangeun, Kabupaten Lebak, Banten, Minggu (8/3/2020). Foto Antara/Muhammad Bagus Khoirunas
icon caption
Seorang nelayan merapikan jala untuk menangkap ikan di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Binuangeun, Kabupaten Lebak, Banten, Minggu (8/3/2020). Foto Antara/Muhammad Bagus Khoirunas
Nasional
Rabu, 11 Maret 2020 14:18

Pemerintah akan evaluasi penugasan nelayan Pantura di Natuna

Sebanyak 30 kapal nelayan bertolak sejak Selasa (10/3).
swipe

Pemerintah akan mengevaluasi penempatan 30 kapal nelayan asal Pantai Utara (Pantura) Jawa yang ditugaskan ke Laut Natuna Utara, Kepulauan Riau (Kepri). Mereka ditugaskan mencari ikan sekaligus menjaga Zone Ekonomi Eksklusif (ZEE) di sana.

"Sekarang sudah memasuki hari ketiga mereka di sana. Dan kita akan terus evaluasi dan akan terus kembangkan," kata Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud MD, di Jakarta, Rabu (11/3).

Para nelayan berangkat ke Natuna sejak kemarin (Selasa, 10/3). Keberadaan kapal itu, dikawal Badan Keamanan Laut (Bakamla).

Kebijakan tersebut sesuai instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi). Demi menjaga kedaulatan wilayah dengan kegiatan ekonomi dan sosial kemasyarakatan.

Meski demikian, Mahfud berharap, takada yang menjual minyak dengan harga tinggi. Apalagi, pemerintah ada kerja sama untuk pemenuhan kebutuhan ini. Juga beberapa aspek lainnya.

"Urusan yang jual minyak, ayo, dong, jangan main-main. Harga minyak yang murah berapa, yang tidak dikorupsi penjualannya; keamanan yang mengawal bagaimana, pemda bagaimana, bagaimana juga mengakomodasi kepentingan-kepentingan nelayan lokal. Itu sudah semua dilakukan," tuturnya.

img
Akbar Ridwan
Reporter
img
Fatah Hidayat Sidiq
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan