sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Pengacara Bripka RR tidak ingin ambil pusing soal JC

Keputusan menjadi JC tetap diserahkan pada Ricky Rizal.

Immanuel Christian
Immanuel Christian Jumat, 30 Sep 2022 12:09 WIB
Pengacara Bripka RR tidak ingin ambil pusing soal JC

Pengacara Bripka Ricky Rizal, Erman Ummar, mengaku tidak ingin ambil pusing perihal justice collaborator (JC) bagi kliennya. Sementara, Lembaga Perlindungan dan Saksi (LPSK) sempat menyarankan agar Ricky segera mengajukan permohonan sebagai JC.

Erman mengatakan, pihaknya lebih ingin memperjuangkan fakta hukum terhadap kliennya. Pengungkapan niat yang sebenarnya dari Ricky Rizal pada saat kejadian juga akan menjadi fokus timnya.

“Jadi menurut saya, saya enggak terlalu fight dalam masalah JC, saya fight di fakta. Fakta yang sebenarnya gimana fakta yang sebenarnya,” kata Erman di Mabes Polri, Jumat (30/9).

Kendati demikian, ia tetap menyerahkan keputusan itu pada kliennya. Baginya, menjadikan hakim untuk patokan dalam kasus ini adalah mutlak dan semua menjadi lebih terbuka di publik.

“Kalau saya melihat itu tergantung Ricky,” ujar Erman.

Menurut Erman, hal ini dilakukan karena kliennya belum menerima ancaman dari pihak manapun. Apabila tekanan mulai diterima, maka pengajuan untuk perlindungan akan dilakukan.

Sebelumnya, Wakil Ketua LPSK Edwin Partogi Pasaribu menyinggung soal aturan terkait batas akhir pengajuan JC. Secara hukum ketentuan tersebut tidak ada. 

Namun, dalam konteks kasus ini lebih baik diajukan sebelum persidangan dimulai. Terlebih, permohonan JC Bripka RR itu juga belum tentu diterima oleh LPSK.

Sponsored

Ricky sempat membuat sikap untuk membelot dari Ferdy Sambo dalam skenario pembunuhan berencana terhadap Brigadir Yosua atau Brigadir J. Pembelotan itu dilakukan dengan memberikan pernyataan yang berbeda dari kesaksiannya sewaktu diperiksa oleh Polres Metro Jakarta Selatan.

Menurut, Erman Umar, kliennya menyaksikan penembakan yang dilakukan Sambo ke arah dinding maupun tangga seperti pengakuan Bharada E. Sementara, pada Berita Acara Pemeriksaan (BAP) awal, Bharada E dan Brigadir J melakukan aksi baku tembak.

“RR melihat FS menembak dinding, tangga. Berbalik arah dari BAP Skenario yang pernah di BAP Polres Jakarta Selatan,” kata Erman saat dihubungi, Senin (12/9).

Erman menyebut, RR sempat menerima panggilan lewat handie talkie dari ajudan lain bernama Romer. Panggilan kepada RR dimaksudkan Romer untuk mengonfirmasi soal tembakan tersebut.

RR kemudian ke arah pintu keluar untuk menemui Romer. Namun, karena tidak terlihat posisi Romer ketika dirinya keluar, ia pun masuk ke rumah lagi.

“Lalu RR masuk lagi, dan saat itu dia melihat FS tembak-tembak tangga dan dinding,” ujar Erman.

Berita Lainnya
×
tekid