sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Penyebab Anak Krakatau naik status ke level siaga

Gunung Anak Krakatau mengalami peningkatan aktivitas sejak dua hari terakhir.

Soraya Novika
Soraya Novika Kamis, 27 Des 2018 12:14 WIB
Penyebab Anak Krakatau naik status ke level siaga

Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menjelaskan alasan menaikkan status Gunung Anak Krakatau dari waspada menjadi siaga. Sekretaris Badan Geologi Kementerian ESDM Antonius Ratdomopurbo, mengatakan penaikan level itu dikarenakan adanya peningkatan aktivitas Gunung Anak Krakatau selama dua hari belakangan.

"Hingga 26 Desember kemarin sore, maka aktivitas anak Krakatau ditingkatkan dari waspada ke siaga, terhitung mulai pagi ini, 27 Desember 2018, pukul 06.00. Pemantauan secara intensif tetap dilakukan. Apabila ada perubahan sewaktu pola aktivitas akan ditinjau ulang," ujar Antonius di Gedung Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, Kamis (27/12).

Menurut Antonius, perubahan status Gunung Anak Krakatau menjadi siaga, membuat zona berbahaya diperluas dari 2 kilometer menjadi 5 kilometer.

"Masyarakat diharapkan dapat mengosongkan aktivitas di sekitar Gunung Anak Krakatau dan senantiasa menyiapkan masker karena ada abu," imbaunya.

Dia pun meminta masyarakat untuk tidak begitu saja menerima informasi yang tak jelas kebenarannya. Antonius berharap, masyarakat melakukan konfirmasi kepada pihak-pihak yang bisa dipercaya begitu mendapat informasi seputar hal ini.

Antonius menambahkan, hingga saat ini pihaknya terus melakukan pemantauan terhadap perkembangan aktivitas vulkanik Gunung Anak Krakatau.

"Perkembangan lanjut status kewaspadaan ini masih terus kami pantau dan akan kami informasikan dalam waktu 24 jam ke depan," ujarnya.

Kenaikan status Anak Krakatau dikabarkan Badan Geologi ESDM melalui surat edaran Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM Badan Geologi, Nomor 4646/45/BGL/2018 tanggal 27 Desember 2018, perihal Peningkatan Status Anak Gunung Krakatau dari Level II (waspada) menjadi Level III (siaga). 

Sponsored

Selama pemantauan yang dilakukan pada pukul 00.00 – 06.00 Kamis (27/12) WIB, aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau masih berlangsung.

Tremor terus menerus terjadi dengan amplitudo 8 milimeter hingga 32 milimeter, dan terdengar dentuman suara letusan.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid