Penyebaran Covid-19 lewat udara lantaran ada mikrodroplet

Penyebaran coronavirus jenis baru atau Covid-19 melalui udara seperti yang disebutkan World Health Organization (WHO) ditenggarai lantaran adanya mikrodroplet.

"Beberapa kali kami mencoba berkomunikasi dengan WHO. Sebenarnya kasus ini lebih cenderung disebarkan oleh mikrodroplet," kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto, saat konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta Timur, Jumat (10/7).

Mikrodroplet merupakan partikel droplet yang amat kecil. Jika sirkulasi udara tidak baik, masa bertahan mikrodropler diklaim dapat menjadi lebih lama dalam suatu ruangan.

"Partikel-partikel droplet ini tertahan melayang-layang cukup lama di udara, sehingga memungkinkan siapapun yang nantinya berada di ruangan tersebut dan tidak terlindung karena tidak menggunakan masker atau menggunakan masker tetapi digunakan tidak tepat, akan sangat memungkinkan untuk mendapat penularan," terang Yuri.

Oleh karena itu, Yuri mengingatkan kepada publik dapat membuat sirkulasi udara yang baik di setiap ruangan, terutama di lingkungan kerja. Tujuannya, agar udara dalam ruangan dapat segera berganti dengan udara segar yang berasal dari luar.

"Paksakan udara bergerak. Apakah menggunakan kipas angin atau menggunakan kipas untuk menghisap angin ke luar, agar semuanya selalu bergerak. Kemudian, kalau memungkinkan jendela dibuka pada pagi hari, agar udara segar yang dari luar bisa masuk," ucap dia.

"Ini adalah upaya kita agar udara yang terjebak di ruang kerja tidak tertahan sampai berhari-hari tanpa ada sirkulasi yang memadai," tutup Yuri.