Presiden Jokowi klarifikasi ungkapan Propaganda Rusia
Menurut Presiden, ungkapan Propaganda Rusia itu adalah terminologi dari artikel lembaga konsultasi politik Amerika Serikat, Rand Corporation

Presiden Joko Widodo mengklarifikasi ungkapan "Propaganda Rusia" yang digunakan saat mengunjungi kantor redaksi Jawa Pos di Surabaya tidak mengarah kepada negara Rusia.
"Ya, ini kita tidak berbicara mengenai negara ya," kata Presiden Jokowi, usai acara Syukuran 72 Tahun Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan syukuran gelar Pahlawan Nasional kepada Profesor Drs Lafran Pane, di kediaman Ketua Dewan Penasihat Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Akbar Tanjung, di Jakarta Selatan, Selasa malam.
Menurut Presiden, ungkapan Propaganda Rusia itu adalah terminologi dari artikel lembaga konsultasi politik Amerika Serikat, Rand Corporation, pada 2016.
Propaganda Rusia yang dimaksud adalah teknik firehose of falsehood atau selang pemadam kebakaran atas kekeliruan yang dimunculkan oleh lembaga konsultasi politik Amerika Serikat Rand Corporation.
Presiden menegaskan semburan kebohongan, dusta dan kabar hoaks bisa memengaruhi dan membuat ketidakpastian.
Kepala Negara juga menjelaskan hubungan bilateral kedua negara sangat baik.
"Saya dengan Presiden Putin sangat-sangat baik hubungannya," ujar Jokowi menegaskan.
Akun resmi Kedubes Rusia di Indonesia dalam media sosial twitter, @RusEmbJakarta, pada Senin (4/2), menyebutkan istilah "Propaganda Rusia" direkayasa pada 2016 di Amerika Serikat dalam rangka kampanye pemilu presiden.
Menurut Pemerintah Rusia, istilah itu sama sekali tidak berdasarkan pada realitas.
Pemerintah Rusia juga menegaskan posisinya untuk tidak campur tangan pada urusan dalam negeri dan proses elektoral di negara asing, termasuk Indonesia. (ant)

Derita jelata, tercekik harga pangan yang naik
Senin, 21 Feb 2022 17:25 WIB
Menutup lubang “tikus-tikus” korupsi infrastruktur kepala daerah
Minggu, 13 Feb 2022 15:06 WIB
Segudang persoalan di balik "ugal-ugalan" RUU IKN
Minggu, 23 Jan 2022 17:07 WIB
Ancaman nyata kala mesin mulai menggantikan manusia
Jumat, 02 Jun 2023 18:48 WIB
Kerawanan Pemilu 2024: Dari politik uang hingga intimidasi
Rabu, 31 Mei 2023 16:44 WIB