sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Putri bantah terlibat dalam skenario pembunuhan

Putri Candrawathi bahkan mengaku tidak mengetahui bahwa Ferdy Sambo memanggil Bharada E ke lantai 3 rumahnya.

Immanuel Christian
Immanuel Christian Selasa, 13 Des 2022 16:09 WIB
Putri bantah terlibat dalam skenario pembunuhan

Terdakwa Putri Candrawathi membantah tudingan Bharada Richard Eliezer alias Bharada E dalam perumusan skenario pembunuhan terhadap Briagdir Yosua alias Brigadir J. Skenario itu disebut telah dibicarakan Bharada E bersama Putri dan Ferdy Sambo di rumah pribadi miliknya, Jalan Saguling, Jakarta Selatan.

Putri mengatakan, dirinya tidak pernah bertemu Bharada E saat itu. Apalagi, membicarakan bentuk skenario hingga segala hal detail, seperti sarung tangan dan CCTV terkait kasus pembunuhan keji itu.

"Saya tidak mengetahui keberadaan dek Richard di lantai tiga. Saya tidak pernah membicarakan tentang CCTV, sarung tangan bersama dek Richard dan Pak FS," kata Putri di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (13/12). 

Sebelumnya, Bharada E mengaku diajak berdiskusi oleh Ferdy Sambo untuk menyusun pembunuhan tersebut. Hal itu disampaikan Richard saat dihadirkan jaksa penuntut umum (JPU) dalam kapasitasnya sebagai saksi untuk terdakwa Ricky Rizal dan Kuat Maruf, di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Rabu (30/11).

Richard Eliezer mengatakan, skenario pembunuhan itu terjadi saat dirinya dipanggil Sambo untuk menemuinya di lantai 3 rumah pribadi di Saguling. Sambo membuka percakapan dengan pertanyaan kepada Richard Eliezer.

“Kamu tahu enggak, ada kejadian apa di rumah saya?” tanya Sambo kepada Richard Eliezer. 

“Siap, saya tidak tahu bapak,” jawab Richard Eliezer. 

Tidak lama kemudian Putri datang dan duduk di samping Sambo. Pada sofa panjang, keduanya duduk menghadap Richard Eliezer, selanjutnya tetesan air mata mengiringi ucapan Sambo. 

Sponsored

“Yosua sudah melecehkan ibu,” kata Sambo seperti yang disampaikan Bharada E. 

Richard Eliezer terkejut mendengarnya, dan takut di saat bersamaan. Pitam mulai menguasai Sambo dengan rasa tidak terima atas sikap Yosua.

Bagi Ferdy Sambo, Yosua sudah merendahkan dirinya dan menjatuhkan martabatnya. Setelah kemarahan yang meledak, Sambo terdiam dan kembali berbicara.

“Mati anak ini,” ujar Sambo.

Mantan jenderal bintang dua ini, langsung meminta Richard Eliezer untuk menembak Yosua. Sebab, bila dirinya yang menembak maka tidak ada lagi yang menjadi pembela mereka.

Namun, Richard Eliezer tidak menjawab, dia masih takut. Dalam hening itu, Sambo mengutarakan skenario untuk penembakan tersebut. 

Skenario yang terbangun ini akhirnya menjadi modal dalam laporan polisi. Bahkan menjadi cikal bakal keruhnya kasus tersebut.

“Saya kaget. Saya disuruh bunuh orang ini. Saya kaget. Saya takut sudah kacau pikiran saya,” kata Richard Eliezer dalam persidangan.

Berita Lainnya
×
tekid