sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Reuni Akbar 212 akan diisi dengan munajat dan zikir bersama

Pada Reuni Akbar 212 kali ini, umat Islam akan mendengarkan tausiyah dari ulama.

Fadli Mubarok
Fadli Mubarok Kamis, 21 Nov 2019 18:29 WIB
Reuni Akbar 212 akan diisi dengan munajat dan zikir bersama

Ketua Steering Committee (SC) Reuni Akbar 212, Muhammad Yusuf Martak menegaskan pelaksanaan Reuni Akbar 212 bukan ajang gagah-gagahan. Momen tersebut, hanya untuk mengingat perjuangan umat Islam di Tanah Air.

Oleh sebab itu, pihaknya merasa perlu melangsungkan acara ini setiap tahun. Momen ini juga akan dimanfaatkan untuk mengajak seluruh umat muslim melakukan munajat dan zikir bersama.

"Berdoa dengan iringan zikir kepada Allah SWT, memohon kepada Yang Maha Kuasa untuk selalu memberi perlindungan kepada masyarakat Indonesia. Menjaga negeri ini agar selalu aman, damai, tenteram, dan sejahtera," kata Martak di DPP FPI, Jalan Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (21/11). 

Pada Reuni Akbar 212 kali ini, umat Islam akan mendengarkan tausiyah dari ulama yang masih istiqomah menjaga keutuhan NKRI. Pasalnya negara ini berdiri tegak atas perjuangan para ulama. 

Berangkat dari itu, sudah sewajarnya bila ulama bersama umat tetap menjaga semangat jihad atau perjuangan tersebut. Ulama dan umat harus tetap berkontribusi menjaga Indonesia agar bebas dari ancaman kolonialisme gaya baru.

"Reuni Akbar 212 pada 2019 ini, akan kami awali dengan salat Tahajud bersama, salat Subuh, pembacaan maulid Nabi Muhammad SAW dan bermunajat kepada Allah SWT. Insya Allah acara akan kami akhiri pada pagi hari," papar dia.

Lebih jauh, Martak mengajak seluruh masyarakat atau umat Islam untuk beramai-ramai memutihkan Monas. Selain itu, bersujud meminta perlindungan dari Allah untuk keselamatan hingga kepulangan imam besar Muhammad Rizieq Shihab.

Martak mengatakan, pihaknya berharap Rizieq dapat kembali ke Tanah Air setelah cukup lama terasing di Makkah, Arab Saudi. "Kita sambut kepulangan dan kehadiran Habib Rizieq Shihab di tengah-tengah kita, untuk kembali memimpin umat Islam Indonesia dari dekat," kata Martak.

Sponsored

Terkait Palestina, Muhammad Yusuf Martak mengatakan, pihaknya menuntut agar pemerintah tetap menjaga pembelaan terhadap Palestina. Negara dengan mayoritas muslim seperti Indonesia wajib mendukung masyarakat Palestina yang masih terjajah oleh Israel.

"Kami mengingatkan kepada pemimpin Indonesia, untuk selalu menjaga semangat pembelaan kita kepada masyarakat Palestina," kata Martak.

Diterangkan Martak, pemerintah Indonesia harus terus memperjuangkan bebasnya tanah Palestina dari Israel. Pemerintah perlu ikut menyuarakan hal tersebut kepada dunia, juga dapat berkomunikasi dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

"Kami tegaskan pemerintah Indonesia harus terus memperjuangkan semua," terang Martak.

Berita Lainnya
×
tekid