sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Sejarah Jalur Rempah: Bukan sekadar perdagangan

Jalur Rempah merupakan julukan khusus yang digagas dan digunakan para ahli untuk menggambarkan dan melacak kembali rute lintas benua.

Silvia Ng
Silvia Ng Senin, 30 Agst 2021 20:13 WIB
Sejarah Jalur Rempah: Bukan sekadar perdagangan

Jalur Rempah merupakan julukan khusus yang digagas dan digunakan para ahli untuk menggambarkan dan melacak kembali rute atau perjalanan lintas benua. Rute ini terbentuk dan hidup berkat perdagangan sebagai penggerak aktivitas utamanya.

Kisah di sepanjang rute rempah kini dipandang memiliki nilai penting dalam komunikasi dan pertautan antarbangsa selama berabad-abad di berbagai belahan dunia.

Peneliti Pusat Penelitian Arkeologi Nasional, Sonny Chr. Wibisono, mengatakan, istilah rempah pada rute ini bukan tanpa dasar. Spice Island yang dicari orang Eropa saat itu merupakan wilayah yang unik.

Nusantara dikatakan unik karena menjadi wilayah maritim sejak berlalunya zaman glasiasi.

Kemudian, secara biogeografi, Maluku termasuk dalam zona laut Wallace yang disebut sebagai hotspot karena kaya akan keragaman hayatinya dan merupakan rumah bagi berbagai jenis tanaman endemik. Oleh sebab itu, rempah (spice) menjadi identitas bagi wilayah Nusantara.

“Cengkeh dan pala merupakan tanaman-tanaman yang endemik, jadi tanaman-tanaman yang asli, tidak ditemukan di mana-mana, sehingga sudah jelas tempat ini menjadi sesuatu yang unik dan langka. Jadi dengan sendirinya, barang-barang ini menjadi sesuatu daya tarik dan memang dicari semua orang,” katanya dalam webinar, Senin (30/8).

Wolters dalam bukunya, "Early Indonesian Commerce", lanjutnya, menyatakan perdagangan komoditas tanaman hutan tropis aromatika justru berperan sebagai basis bangkitnya Kedatuan Sriwijaya di Sumatra pada abad ke-7.

"Artinya, perdagangan rempah-aromatika seperti kemenyan ini sudah dilakukan sebelumnya, antara abad ke-3 sampai 5. Pandangan ini didasarkan atas telaah teks China tentang jenis tanaman obat-obatan yang dikumpulkan pedagang China dari Nusantara,” jelas dia.

Sponsored

Sonny menyebutkan, kisah Jalur Rempah sesungguhnya tak lain dan tidak bukan adalah pemahaman terhadap jalinan hubungan niaga, antara wilayah sumber asal komoditas dan wilayah pasar konsumennya. Hubungan itu merupakan mata rantai distribusi jarak dekat atau jauh, yang ditandai aliran barang.

Dalam perjalanan sejarah, rempah pernah menjadi komoditas yang istimewa bahkan setara emas. Namun, barang berharga bukan satu-satunya hal yang dipertukarkan para pedagang baik dalam negeri maupun dari luar Nusantara.

“Lebih dari itu adalah pertukaran pengetahuan, pengetahuan baru tentang bangsa dan agama mereka, bahasa, seni, dan keterampilan ilmiah,” ungkapnya.

Pelabuhan di sepanjang rute rempah bertindak sebagai wadah pelebur ide dan informasi. Melalui setiap kapal yang sarat dengan muatan berharga di kapal, pengetahuan baru dibawa melintasi lautan ke pelabuhan.

Berita Lainnya
×
tekid