sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Seluruh jenazah korban rusuh Kanjuruhan sudah kembali ke keluarga

Hingga Minggu (2/10) malam, jenazah korban rusuh Kanjuruhan telah diserahkan ke pihak keluarga.

Immanuel Christian
Immanuel Christian Senin, 03 Okt 2022 15:26 WIB
Seluruh jenazah korban rusuh Kanjuruhan sudah kembali ke keluarga

Semua korban jiwa dari insiden kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur telah kembali ke keluarga. Proses tersebut berjalan semenjak Minggu (2/10) malam.

Kadiv Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo mengatakan, Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis), Disaster Victim Identification (DVI), dan Perhimpunan Kedokteran Forensik Jawa TImur telah mengidentifikasi 125 korban yang meninggal dunia.

“Alhamdulillah semuanya sudah clear tadi malam dan semua korban yang meninggal dunia juga sudah diambil oleh pihak keluarga,” kata Dedi kepada wartawan, Senin (3/10).

Selain 125 korban jiwa, diketahui juga ada 24 korban luka berat. Sementara, korban luka ringan terdapat 304 orang.

“Sehingga jumlah korban terupdate sampai hari ini ada 455 orang,” ujar Dedi.

Terakhir, Polri mencatat, sebanyak 125 orang meninggal dunia akibat kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur (Jatim). Angka tersebut mengoreksi data yang dipublikasikan sebelumnya.

"Update data terakhir yang dilaporkan meninggal dunia 129. Setelah ditelusuri di RS (rumah sakit) terkait, menjadi meninggal dunia 125 orang," kata Karodokpol Pusdokkes Polri, Brigjen Nyoman Eddy Purnama Wirawan, dalam keterangannya, Minggu (2/10).

Dia menerangkan, adanya selisih angka korban meninggal dunia dengan data sebelumnya karena terjadi kesalahan pencatatan di RS yang menangani para korban. Dipastikan 125 korban jiwa sudah berdasarkan hasil identifikasi secara menyeluruh (100%).

Sponsored

"Jumlah korban luka sebanyak 323 orang," ujarnya.

Kericuhan di Stadion Kanjuruhan terjadi pasca-Arema FC dikalahkan Persebaya Surabaya dengan skor 2-3. Para suporter tuan rumah yang kecewa lantas masuk ke lapangan dan menyerbu pemain dan offisial kedua kesebelasan.

Berdasarkan data kepolisian, 13 kendaraan juga menjadi sasaran amukan massa. Perinciannya, 10 mobil dinas kepolisian dan tiga lainnya milik pribadi.

Personel kepolisian yang bertugas lantas menembakkan air mata ke arah tribun penonton. Aparat juga membawa senjata api ke stadion. Padahal, aturan FIFA sudah dengan tegas melarang.

Para penonton lantas lari tunggang langgang untuk menyelamatkan diri. Nahas, banyak di antara mereka yang meninggal dunia karena sesak napas akibat berdesak-desakan. Signifikan juga yang terinjak-injak.

Berita Lainnya
×
tekid