sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Senjata KKB dipasok dari Filipina dan Papua Nugini

Puluhan senjata yang digunakan KKB berasal dari Filipina dan Papua Nugini.

Ayu mumpuni
Ayu mumpuni Rabu, 12 Des 2018 17:36 WIB
Senjata KKB dipasok dari Filipina dan Papua Nugini

Polri membeberkan senjata yang digunakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) untuk membantai belasan pekerja PT Istaka Karya berasal dari Filipina dan Papua Nugini. Seluruh senjata tersebut didapatkan melalui jalur penyelundupan.

“Senjata-senjata itu didapat dari jalur penyelundupan secara gelap yang dilakukan kelompok tersebut dengan membeli beberapa senjata di wilayah Papua Nugini maupun di wilayah Filipina,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Mabes Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo, Rabu (12/12).

Menurut Dedi, penyelundupan senjata dari Filipina dilakukan melalui jalur laut. Sedangkan penyelundupan senjata dari Palua Nugini menggunakan jalur darat. 

Dedi menjelaskan, di Filipina penjualan senjata api memang terbilang bebas. Mayoritas senjata api di Filipina adalah senjata rakitan dengan bentuk menyerupai senjata pabrikan.

Dedi juga menyatakan sebanyak 25 senjata api telah dikuasai oleh KKB pimpinan Egiyanus Kogaya itu. Puluhan senjata itu didominasi oleh senjata rakitan.

"Ada 25, 17 di antaranya laras panjang dan delapan laras pendek," katanya.

Sementara itu, Dedi juga tak menampik dari puluhan senjata itu adalah hasil rampasan dari markas TNI yang diserang di Distrik Mbua. Senjata rampasan itu merupakan senjata pabrikan standar militer. 

Terkait pengejaran para KKB, ia mengaku tim gabungan telah memetakan secara spesifik siapa pelaku pembantaian puluhan orang itu. Bahkan tim gabungan telah mengantongi identitas panglima tertinggi KKB tersebut.

Sponsored

"Panglima tersebut atas nama PU dan di bawah kakinya pun juga memiliki daya operasi yang ada di Nduga," ucapnya.

Kelompok dengan panglima berinisial PU itu, menurut Dedi, beranggotakan sekitar 50 orang. Kelompok itu bernama Kodap III Ndugama.

Meski belum dapat mengamankan para pelaku, Dedi meyakinkan kondisi di Nduga sudah dapat dikuasai TNI dan Polri. Pengamanan pun terus dilakukan untuk menjaga kondusifnya kegiatan masyarakat.

Berita Lainnya
×
tekid