sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Siaga Karhutla, BNPB siapkan helikopter untuk water bombing

BNPB sudah siap strategi penanganan kebakaran hutan tahun ini.

Immanuel Christian
Immanuel Christian Sabtu, 21 Jan 2023 14:50 WIB
Siaga Karhutla, BNPB siapkan helikopter untuk water bombing

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sudah menyiapkan strategi pencegahan bencana Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla). Hal itu dilakukan mengingat kondisi kekeringan segera melanda.

Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto mengatakan, potensi kekeringan yang melanda diprediksi akan lebih parah dibandingkan tiga tahun terakhir. Prediksi pada 2023 bahkan menunjukan curah hujan juga akan menurun.

"Tahun 2023 diprediksi cuaca kemaraunya lebih tinggi dibanding tahun 2022, 2021 dan 2020,” katanya dalam keterangan, Sabtu (21/1).

Suharyanto menyebutkan, pihaknya tetap menyiapkan langkah-langkah penanganan karhutla. Tidak lepas, koordinasi dengan kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah digalakkan.

Langkah teknis yang juga masuk skema adalah persiapan operasi darat dan udara. Pihaknya juga akan menerapkan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC). 

Secara rinci, tahun ini, ada 49 unit helikopter yang akan menjadi akomodasi dalam penanganan karhutla. Semuanya dalam tahap siaga.

Helikopter akan berfungsi untuk melakukan patroli dan water bombing. Sementara, TMC bisa melakukan rekayasa cuaca, bahkan sudah ada dana siap pakai untuk operasional mesinnya.

“Jika masih kurang, BNPB akan berupaya memenuhi kebutuhan," ujar Suharyanto. 

Sponsored

Suharyanto mengimbau kepada pemerintah daerah agar menetapkan status kedaruratan, karena BNPB belum bisa memberikan dukungan jika belum ada status tersebut. 

"Dana BNPB bisa mendukung masuk ke daerah, syaratnya jika sudah ada status siaga darurat atau tanggap darurat," ucapnya. 

Sementara itu, upaya melakukan penanganan Karhutla pada 2022 cukup berhasil. Lahan yang terbakar pun menurun dibandingkan 2021. 

Pada 2022 BNPB menurunkan 55 unit helikopter water bombing dan 33 unit untuk patroli. Luas lahan terbakar menurun dari 358.867 hektar pada 2021 menjadi 204.894 hektar pada 2022. 

Faktor alam juga mempengaruhi turunnya luas lahan terbakar, 2022 kondisi cuaca relatif lebih basah dari 2021. 

Berita Lainnya
×
tekid