sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Siasat Polri mengamankan tradisi mudik Lebaran 2022

Sejumlah strategi disiapkan kepolisian untuk memastikan ritual mudik jelang Lebaran lancar.

Achmad Al Fiqri
Achmad Al Fiqri Senin, 25 Apr 2022 06:02 WIB
Siasat Polri mengamankan tradisi mudik Lebaran 2022

Sepuluh hari menjelang Lebaran, Dwi Hermawan, 26 tahun, mulai memersiapkan diri untuk menggelar ritual mudik. Selain berkemas, kendaraan pribadi yang bakal digunakan untuk mudik juga telah diservis. Bersama keluarganya, Dwi memutuskan bakal pulang ke kampung halaman di Wonogiri, Jawa Tengah via jalur darat. 

“Karena saat ini masih pandemi juga. Jadi, lebih baik pakai mobil pribadi aja sih. Kalau kendaraan umum, takut juga karena akan ada banyak orang kan,” ujar Dwi, saat berbincang dengan Alinea.id, Sabtu (23/4)

Meski harus berkendara berjam-jam di jalan, Dwi meyakini mudik kali ini bakal lancar. Selain karena berangkat lebih awal, pegawai di salah satu perusahaan swasta itu juga yakin ia dan keluarganya tak akan terjebak kemacetan. 

“Rasanya, kalau untuk macet, enggak mungkin. Saya baca-baca berita, kepolisian kan sudah punya rencana buat ngatur lalu lintas kalau terjadi kemacetan nanti,” tutur Dwi.

Sependapat dengan Dwi, Yogi Dwi Saputra, 28 tahun, juga meyakini mudik Lebaran kali ini bakal lancar. Itu disimpulkan Yogi berbasis pengalamannya saat pulang ke kampung halamannya di Temanggung, Jawa Tengah, tahun lalu. 

“Tahun lalu, saya merasakan polisi siaga di titik penyekatan. Ya artinya, ada sikap siap siaga, ya, dari polisi,” tutur Yogi saat berbincang dengan Alinea.id, Jumat (21/4).

Seperti tahun lalu, Yogi bakal mudik menggunakan kendaraan roda dua miliknya. Selain supaya bisa berhemat, menurut Yogi, pulang kampung menggunakan sepeda motor juga lebih cepat ketimbang menggunakan kendaraan umum.

Meski tingkat kecelakaan pemudik yang menggunakan sepeda motor tergolong tinggi, Yogi meyakini perjalanan pulang kampungnya bakal lancar. Sepengetahuan dia, pemerintah telah membangun banyak titik peristirahatan di sepanjang jalur mudik. 

Sponsored

“Kalau pos-pos istirahat begitu memang banyak sih. Ada yang dari Polri atau instasi lain. Kebantu juga pos istirahat gitu, kadang disediain makanan atau takjil gratis. Itu ngebantu juga buat pemudik buat menekan budget,” tutur Yogi.

Untuk mengamankan mudik tahun ini, Polri telah merilis Operasi Ketupat 2022. Operasi itu bakal digelar selama 12 hari, yakni sejak 28 April hingga 9 Mei. Setidaknya ada sekitar 144 ribu personel gabungan diterjunkan dalam operasi tersebut. 

“Dalam operasi ini, penggunaan kekuatan merupakan personel gabungan dari Polri dan instansi terkait, ada TNI dari pemda dan stakeholder lainnya,” ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Mabes Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan kepada wartawan, Selasa (19/4).

Setidaknya, ada 101.454 objek yang mendapat pengamanan ekstra dari aparat kepolisian dalam Operasi Ketupat 2022. Polri juga telah menyiapkan sebanyak 2.702 posko multifungsi yang sejumlah titik di jalur mudik. 

“Pos-pos yang dimaksud, digunakan sebagai pusat informasi dan pengamanan, dimanfaatkan sebagai gerai vaksin dosis pertama, kedua, dan booster. Posko juga sebagai tempat istirahat bagi para pemudik atau pengemudi yang kelelahan dapat digunakan sementara,” kata Ramadhan.

Ilustrasi rombongan pemudik jalur darat. /Foto Antara

Rekayasa lalu lintas

Selain menyiapkan infrastruktur penunjang mudik, menurut Kepala Bagian Ops Korps Lalu Lintas (Kabagops Korlantas) Polri, Kombes Pol Eddy Djunaedi, Polri juga telah merancang sejumlah skema untuk mengurai kepadatan lalu lintas saat puncak arus mudik dan arus balik. 

“Kami berusaha menciptakan mudik yang aman dan nyaman dengan membuat rekayasa lalu lintas yang akan diterapkan. Rekayasa-rekayasa lalu lintas seperti pengalihan arus, kanalisasi, contra flow, one way, sampai dengan ganjil-genap,” ujar Eddy saat dihubungi Alinea.id, Kamis (21/4).

Rekayasa lalu lintas ganjil genap dan satu arah, kata Eddy, sudah diatur dalam dalam surat keputusan bersama (SKB) yang diteken oleh Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub, Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR, dan Kepala Korlantas Polri.                                                                  

Sistem satu arah dan ganjil genap bakal diberlakukan dari kilometer 47 tol Jakarta-Cikampek hingga kilometer 414 gerbang tol Kalikangkung. Rekayasa lalu lintas jenis itu diberlakukan selama puncak arus mudik dari 28 April-1 Mei dan puncak arus balik 6-9 Mei pada jam-jam tertentu. 
 
Untuk membatasi alat transportasi bersumbu tiga di jalur mudik, Polri bakal berpegangan pada Surat Edaran Menteri Perhubungan (Menhub) Nomor 40 tahun 2022 tentang Pengaturan Operasional Angkutan Barang pada Masa Atus Mudik dan Arus Balik Selama Angkutan Lebaran Tahun 2022.

Pelanggar sistem ganjil-genap di jalur mudik, kata Eddy, tidak akan dikenakan sanksi tilang. Pelanggar nantinya akan diarahkan ke pintu keluar tol terdekat menuju jalan arteri. 

"Kita juga telah melaksanakan tactical floor game untuk rekayasa lalu lintas contra flow, one way, dan ganjil-genap. Untuk skema contra flow, nanti akan diterapkan situasional berdasarkan tingkat kepadatan kendaraan di jalan bebas hambatan," jelas Eddy. 

Lebih jauh, Eddy berharap para pemudik turut berkontribusi melancarkan arus lalu lintas di jalur-jalur mudik. Selain mematuhi skema rekayasa lalu lintas yang diterapkan Polri, ia juga meminta para pemudik tetap menaati protokol kesehatan. 

"Kita sudah sosialisasikan (skema rekayasa lalu lintas selama mudik) ini ke masyarakat lewat berbagai platform. Koordinasi pengaturan arus lalu lintas juga terus dilakukan oleh Polri dengan stakeholder terkait," sambung Eddy.

Ilustrasi rombongan pemudik pengguna sepeda motor. /Foto Antara

Volume kendaraan naik

Upaya memastikan mudik Lebaran 2022 berjalan lancar juga digelar PT Jasa Marga (Persero) Tbk. General Manager Representative Office (RO) 2 JTTRD Prajudi mengatakan Jasa Marga telah berkoordinasi dengan Polri untuk menyiapkan rekayasa lalu lintas di jalur-jalur mudik yang potensial macet. 

"Sebagai contoh untuk antisipasi pemberlakuan kebijakan one way dan contra flow, Jasa Marga telah menyiapkan petugas, perambuan dan kesiapan gerbang tol itu sendiri,” ujar Prajudi dalam keterangan pers yang diterima Alinea.id, Rabu (20/4).

Menurut prediksi Jasa Marga, akan terjadi kenaikan volume kendaraan yang keluar-masuk wilayah Jabodetabek pada 25 April-10 Mei 2022 jika dibandingkan tahun lalu. Untuk kendaraan keluar, kenaikan diperkirakan mencapai 10,8%. Sementara kendaraan yang masuk Jabodetabek, volumenya ditaksir naik sekitar 12,9%.

Guna memastikan kenyamanan pemudik, Prajudi memaparkan, pihaknya telah menyiagakan sejumlah armada pelayanan lalu lintas, di antaranya tiga uni kendaraan customer service, satu unit ambulans, satu unit kendaraan penyelamat, dua unit kendaraan derek, dan dua unit mobil patroli. 

Sejumlah pintu tol  bakal menjadi perhatian utama Jasa Marga. Salah satunya ialah gerbang tol Kalikangkung di jalur Batang-Semarang yang jadi pintu terakhir pemberlakuan one way pada periode puncak arus mudik. "Harus dipersiapkan sebaik mungkin agar tidak terjadi antrean kepadatan karena bottleneck (penyempitan jalan),” ucap Prajudi.

Infografik Alinea.id/Aisya Kurnia

Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Mayarakat Tranportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno berharap Polri tak hanya fokus mengamankan jalur pemudi via tol saja. Menurut dia, rekayasa lalu lintas juga perlu dilakukan di jalur-jalur mudik nontol. 

"Apalagi, angka kecelakaan tertinggi selama mudik itu (biasanya melibatkan) sepeda motor. Bagus kalau Polri sudah fokus di ganjil-genap. Nah, sekarang bagaimana sikap Polri terhadap pemotor?" ujar Djoko saat dihubungi Alinea.id, Jumat (22/4).

Menurut hasil jajak pendapat, Badan Litbang Kementerian Perhubungan yang digelar pada 21-31 Maret 2022, diperkirakan akan ada 16,9 juta orang yang mudik menggunakan sepeda motor jelang Hari Raya Idul Fitri kali ini.  

Khusus kepada pemudik yang menggunakan sepeda motor, Djoko berpesan agar mereka menjaga kondisi fisik dan kendaraan saat mudik. Ia juga menyarankan agar pemudik tidak menggunakan sepeda motor bebek 110 cc untuk perjalanan jarak jauh. 

“Kalau bisa pemudik yang memakai motor ini (110 cc) untuk jarak pendek saja. Kalau perjalanan jarak jauh, lebih baik pakai mobil atau kapal saja. Jangan naik sepeda motor karena pasti lelah,” kata Djoko. 

Berita Lainnya
×
tekid